Terangi Malam Hadirkan Rasa Aman, Dosen UBB Pasang Lampu Jalan Tenaga Surya

Avatar photo
Tim dosen dari Program Studi Teknik Elektro berkolaborasi dengan dosen Teknik Pertambangan dan Fisika UBB memasang 11 unit lampu jalan tenaga surya di kawasan Gang Braling, Jerambah Gantung Pangkalpinang. (insert: lampu terang ketika malam hari). (foto; ist)

PANGKALPINANG, LASPELA — Gang Braling di Kelurahan Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek, kini tak lagi gelap gulita setiap malam. Berkat tangan kreatif para dosen Universitas Bangka Belitung (UBB), gang kecil yang dulunya sunyi kini bersinar terang, membawa rasa aman dan nyaman bagi warga sekitar.

Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Tingkat Universitas UBB 2025, tim dosen dari Program Studi Teknik Elektro berkolaborasi dengan dosen Teknik Pertambangan dan Fisika memasang 11 unit lampu jalan tenaga surya di kawasan tersebut. Pemasangan ini menjadi bukti nyata peran akademisi dalam memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung penggunaan energi terbarukan di tingkat lokal.

Gagasan pengabdian masyarakat ini bermula pada Agustus 2025, ketika tim dosen UBB mulai menyiapkan peralatan dan bahan untuk membangun sistem penerangan berbasis energi surya. Tak seperti proyek besar berskala industri, seluruh komponen yang digunakan merupakan peralatan sederhana yang mudah ditemukan di pasaran, agar mudah dirawat dan tahan lama.

Proses perakitan pun dilakukan secara mandiri di luar jam kerja kampus. Para dosen memanfaatkan waktu akhir pekan, Sabtu dan Minggu, untuk merakit dan memasang perangkat di lapangan. Dalam pengerjaannya, mereka juga melibatkan tukang bangunan lokal guna mempercepat dan merapikan proses instalasi.

“Awalnya kami khawatir tak sempat menyelesaikan proyek ini karena jadwal padat di kampus. Tapi semangat tim sangat tinggi. Setiap akhir pekan, kami turun langsung ke lapangan membawa alat, bor, dan panel surya. Rasanya seperti proyek keluarga besar,” ujar dosen Teknik Elektro UBB Yonggi Puriza, yang terlibat dalam kegiatan ini sambil tersenyum.

Baca Juga  PAD dari Sewa Penggunaan Ruang Manfaat dan Penguasaan Jalan Masih Nol, Himmah Olvia Minta Pemprov Babel Serius Tindaklanjuti

 

Lampu Surya yang Menyala dari Hati

Setelah melalui proses pengujian sistem pada September 2025, hasilnya menggembirakan. Sejak Oktober 2025, seluruh lampu telah berfungsi dengan baik tanpa kendala berarti.

Setiap tiang lampu dilengkapi dengan panel surya berkapasitas 450 Wp dan baterai 100Ah 24V, cukup untuk membuat lampu menyala sepanjang malam. Selain hemat energi, teknologi ini juga ramah lingkungan karena tidak bergantung pada pasokan listrik PLN.

Kini setiap malam, warga dapat berjalan lebih aman. Anak-anak pun tak lagi takut keluar rumah saat senja tiba. Jalan kecil yang dulu gelap kini menjadi jalur terang penuh kehidupan.

Pemilihan lokasi pengabdian bukan tanpa alasan. Selain karena adanya permintaan masyarakat yang telah lama menantikan penerangan jalan, kawasan ini juga berada sekitar lima kilometer dari kampus UBB.

Selama ini, universitas kerap melaksanakan kegiatan pengabdian di daerah-daerah terpencil. Namun kali ini, tim dosen ingin menegaskan bahwa bantuan dan inovasi juga harus dirasakan masyarakat di sekitar kampus.

Baca Juga  Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Bangka Barat

“UBB tidak boleh menjadi seperti mercusuar — terang dari jauh tapi tak bermanfaat bagi yang dekat,” tegasnya.

Pesan itu menjadi refleksi penting bahwa pengabdian masyarakat bukan hanya membawa teknologi ke pelosok, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekitar kampus.

Energi Surya, Energi Harapan

Inisiatif kecil ini membawa dampak besar. Selain membantu warga, proyek ini juga menjadi contoh penerapan energi terbarukan di tingkat lokal, sejalan dengan komitmen UBB mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar proyek lampu jalan. Kami ingin menginspirasi masyarakat dan pemerintah bahwa energi surya bisa menjadi solusi nyata untuk kebutuhan penerangan di wilayah-wilayah yang belum terjangkau listrik secara optimal,” ujar dosen Teknik Fisika UBB. Tri Kusmita yang ikut merancang sistem tenaga surya tersebut.

Dengan semangat gotong royong, ilmu pengetahuan, dan empati, para dosen UBB membuktikan bahwa cahaya bukan hanya datang dari matahari, tetapi juga dari hati yang tulus untuk berbagi.

Kini, setiap malam di Gang Braling bukan lagi tentang gelap dan sepi, melainkan tentang harapan, keamanan, dan sinar baru dari kampus negeri kebanggaan Bangka Belitung. (*/rls)

Leave a Reply