SUNGAILIAT, LASPELA — Untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan telur di pasaran, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerperindag) Kabupaten Bangka berencana membentuk sentra telur di Pasar Inpres, Sungailiat.
Kepala Disnakerperindag Bangka, Asep Setiawan mengatakan, pembentukan sentra telur ini bertujuan agar distribusi dan harga telur dapat lebih terkendali.
“Artinya, komoditi itu nanti terkonsentrasi di satu tempat. Minimal kita bisa menyamakan harga antara telur lokal dan telur dari Palembang, jadi tidak ada ketimpangan,” kata Asep, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, seluruh pasokan telur baik dari daerah setempat maupun dari luar seperti Palembang akan dipusatkan terlebih dahulu di sentra telur, sebelum kemudian disalurkan ke pengecer di pasar-pasar lain.
“Telur yang disuplai dari mana saja jadi satu di situ, barulah nanti disebar ke pengecer. Kita di Disperindag fokus pada kestabilan harga, termasuk koordinasi juga dengan Bulog,” ujarnya.
Asep menambahkan, perbedaan sistem jual telur antara Bangka dan Palembang juga menjadi perhatian.
“Kalau di Palembang dijual per kilogram, sedangkan di Bangka dijual per butir. Kalau harga saat ini ada yang Rp1.600, Rp1.700, sampai Rp1.800 tergantung butirannya (ukuran),” jelasnya.
Selain menjaga harga, langkah ini juga berkaitan dengan kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah pusat.
“Sekarang kami lagi rapat dengan pusat, fokus pada ketersediaan bahan pokok. Jadi, ayamnya, telurnya, sayurannya harus betul-betul tersedia untuk mendukung program MBG,” tukasnya. (mah)
Leave a Reply