PANGKALPINANG, LASPELA — Kondisi sejumlah sekolah di Kota Pangkalpinang dinilai masih jauh dari layak.
Dari ruang belajar yang terlalu padat, atap yang nyaris roboh, hingga toilet tidak memenuhi standar.
Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Arnadi menegaskan perlunya langkah cepat pemerintah untuk memprioritaskan perbaikan fasilitas pendidikan dasar.
Dari hasil Reses untuk menyerap aspirasi bersama para kepala sekolah TK, SD, dan SMP di Kecamatan Pangkalbalam dan Tamansari, ditemukan banyak persoalan mendasar yang selama ini belum tertangani.
“Masih ada sekolah yang satu kelasnya berisi hampir 50 siswa. Ini jelas melampaui standar pelayanan minimal. Belum lagi atap yang bocor, bahkan ada yang masih memakai asbes, padahal tidak diperbolehkan,” kata Arnadi, Sabtu (18/10/2025).
Ia menambahkan, kondisi sanitasi di beberapa sekolah juga sangat memprihatinkan.
“Ada sekolah yang WC-nya tidak layak dan airnya minim. Bahkan sebagian sekolah masih kebanjiran setiap hujan deras. Ini harus jadi perhatian serius,” tegasnya.
Arnadi menyampaikan, DPRD bersama Dinas Pendidikan akan melakukan inventarisasi menyeluruh terhadap kondisi fasilitas sekolah di Pangkalpinang.
Hasil pendataan itu akan dijadikan dasar untuk penyusunan skala prioritas perbaikan.
“Masalah-masalah kecil bisa segera kita tuntaskan lewat APBD. Tapi kalau kerusakannya besar, kita dorong lewat dana pusat. Karena itu, sekolah harus memperbarui data Dapodik dengan lengkap, supaya bisa masuk prioritas bantuan dari pusat,” jelasnya.
Selain infrastruktur, masalah kesejahteraan guru juga menjadi perhatian.
Menurut Arnadi, banyak guru TK swasta dan guru honorer yang masih menerima insentif sangat rendah.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kalau kesejahteraan mereka tidak diperhatikan, sulit berharap kualitas pendidikan bisa meningkat,” ujarnya.
Terkait persoalan banjir di area sekolah,
Arnadi juga meminta Dinas Pekerjaan Umum, kecamatan, dan kelurahan untuk turun langsung ke lapangan guna mengidentifikasi penyebabnya.
“Sebagian besar banjir terjadi karena lingkungan sekitar sekolah yang tidak tertata. Kita minta segera dicari solusinya bersama,” katanya.
Arnadi menegaskan, DPRD akan terus mengawal hasil inventarisasi dan memastikan agar usulan perbaikan benar-benar diakomodasi dalam perencanaan anggaran daerah.
“Kita ingin masalah pendidikan ini tidak hanya dibicarakan setiap tahun, tapi benar-benar dituntaskan. Mulai dari ruang kelas yang layak, lingkungan yang aman, sampai kesejahteraan guru yang manusiawi,” tutupnya. (dnd)
Leave a Reply