Harga Daging Ayam di Pangkalpinang Melonjak, Diskopdag Beberkan Penyebabnya

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Lapak pedagang ayam di Pasar Irian Pangkalpinang, (ist)

PANGKALPINANG, LASPEL – Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan pantauan Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UMKM (Diskopdag) Kota Pangkalpinang, harga ayam kini berkisar antara Rp40 ribu hingga Rp43 ribu per kilogram.

Kepala Diskopdag dan UMKM Kota Pangkalpinang, Andika Saputra, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya stok ayam di pasaran akibat gagal panen yang dialami sejumlah peternak.

“Berdasarkan informasi dari tim kami di lapangan, stok ayam memang sedikit karena gagal panen. Akibatnya, para pedagang menjual di angka Rp40 ribu hingga Rp43 ribu per kilogram. Namun kondisi ini tidak hanya terjadi di Pangkalpinang, melainkan hampir di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Andika, Kamis (17/10/2025).

Baca Juga  SPPG Parit Padang Siap Beroperasi Awal November, Sasar 3500 Penerima dan Bersertifikasi SLHS

Meski harga mengalami kenaikan, pihak Diskopdag memastikan bahwa stok ayam di Kota Pangkalpinang masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami selalu memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang. Yang terpenting, stok tetap terjaga agar kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andika menjelaskan bahwa gagal panen ayam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari lingkungan hingga pengelolaan peternakan.

Menurutnya, perubahan cuaca ekstrem seperti banjir atau kekeringan dapat memengaruhi pertumbuhan ayam, sementara serangan penyakit juga menjadi salah satu penyebab utama.

Selain itu, faktor manajemen peternakan seperti pemilihan bibit yang kurang sesuai dan kurangnya perawatan turut memperburuk situasi.

Baca Juga  SPPG Parit Padang Siap Beroperasi Awal November, Sasar 3500 Penerima dan Bersertifikasi SLHS

“Keterbatasan sumber daya dan teknologi juga bisa meningkatkan risiko gagal panen. Namun hingga saat ini belum ada informasi spesifik terkait lokasi gagal panen yang memicu kenaikan harga ini,” jelasnya.

Ia juga mengatakan naiknya harga ayam tidak ada hubungannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini mulai masif digalakkan di Kota Pangkalpinang.

“Untuk sementara pentauan kita tidak ada hubungannya dengan MBG,” katanya.

Saat ini Diskopdag Kota Pangkalpinang akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan di pasar tetap aman. (dnd)

Leave a Reply