Empat Pilar Bank Indonesia Jaga Harga Tetap Stabil di Bangka Belitung

Avatar photo
Operasi pasar yang digelar Bank Indonesia sebagai upaya memperkuat strategi pengendalian inflasi di Bangka Belitung. (foto: ist)

PANGKALPINANG, LASPELA — Bank Indonesia memperkuat strategi pengendalian inflasi di Bangka Belitung melalui kerangka 4K, yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.

Kebijakan ini diterapkan secara simultan dengan berbagai kegiatan di lapangan. Hingga triwulan III 2025, telah dilaksanakan puluhan intervensi seperti 40 kali sidak pasar dan distributor, 77 operasi pasar (OP), 50 gerakan pangan murah (GPM), serta 10 kali High Level Meeting TPID yang dipimpin kepala daerah.

Selain itu, BI Babel juga menggelar edukasi stabilisasi harga kepada kelompok masyarakat seperti PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, dan Jalasenastri, serta pelatihan bagi petani dan nelayan di Pulau Belitung untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

Baca Juga  Kumpulkan Mitra Usaha, PT Timah Sosialisasikan NIUJP Baru Wujudkan Aspirasi Penambang Pasca Aksi Demo

“Stabilisasi harga tidak cukup hanya dari sisi pasokan, tapi juga dari pengendalian ekspektasi masyarakat. Karena itu, komunikasi efektif menjadi pilar penting agar masyarakat tidak panik ketika harga naik sementara,” ujar Rommy S. Tamawiwy.

Melalui sinergi lintas sektor, BI dan TPID Babel optimistis inflasi daerah akan tetap berada dalam kisaran sasaran nasional.

“Empat pilar ini terbukti efektif menjaga harga tetap stabil, terutama menjelang momen-momen seperti Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.

Baca Juga  Rekonsiliasi Bagi Hasil Opsen Pajak Triwulan III, Haris: PKB dan BPNKP Sumber Tingkatkan PAD

Rommy menegaskan, sinergi lintas sektor antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci menjaga stabilitas ekonomi Babel.

“Kami percaya dengan kolaborasi yang kuat, inflasi di Bangka Belitung akan tetap rendah dan stabil. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Inflasi yang rendah bukan sekadar prestasi angka, tapi cerminan dari kerja sama dan kesiapsiagaan daerah menghadapi gejolak ekonomi,” tutup Rommy. (*/)

Leave a Reply