Presiden Batal ke PT Timah Tbk, Demo di PT Timah, Pagar Kawat Dijebol, Korban Mulai Berjatuhan

Avatar photo
Warga pendemo di PT Timah Tbk terkena gas air mata, Senin (6/10/2025)
PANGKALPINANG, LASPELA–Presiden Prabowo Subianto batal mengunjungi PT Timah Tbk dalam kunjungan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Setelah meninjau langsung smelter PT Tinindo Inter Nusa, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar pukul 12.00 WIB, Presiden bersama rombongan bertolak menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang untuk kembali ke Jakarta.
Pada saat bersamaan, lokasi rencana kunjungan Presiden di PT Timah Tbk berlangsung aksi unjuk rasa ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Penambang se-Bangka di depan kantor PT Timah Tbk terpantau ricuh. Suasana memanas setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa yang berusaha mendekati pagar kantor. Bahkan beberapa korban dari masyarakat pendemo mulai berjatuhan karena terkena tembakan gas air mata. Kondisi pagar kawat berduri PT Timah Tbk juga berhasil dijebol masa pendemo.

Aksi yang awalnya berjalan damai sejak pagi, berubah menjadi kacau ketika para demonstran mencoba merangsek masuk untuk bertemu dengan perwakilan manajemen PT Timah. Aparat yang berjaga langsung merespons dengan menyemprotkan air dari mobil water cannon. Tak lama berselang, beberapa kali tembakan gas air mata diarahkan ke tengah kerumunan, menyebabkan kepanikan di antara peserta aksi.

Baca Juga  Demo Akbar di Kantor PT Timah, Bupati Basel Imbau Massa Jangan Anarkis

“Banyak ibu-ibu dan warga yang lari tunggang langgang. Mata pedih, sesak napas. Ini bukan cara menghadapi rakyat yang hanya ingin menyampaikan aspirasi,” ujar Andi (38), salah satu demonstran asal Bangka Tengah, Senin (6/10/2025).

Dalam aksi tersebut, warga menyuarakan tiga tuntutan utama : meminta kejelasan soal harga timah yang merugikan penambang kecil, menolak keberadaan Satgas Timah yang dinilai tidak berpihak ke rakyat, serta mendesak agar sebagian IUP PT Timah diberikan kepada masyarakat lokal agar bisa dikelola secara legal.

Baca Juga  Demo di PT Timah Memanas, Pagar Kawat Dijebol, Korban Berjatuhan, Masa Mulai Lempari Kaca Kantor

“Alih-alih didengar, kami malah dibubarkan dengan gas air mata. Padahal tuntutan kami jelas, kami ingin keadilan dalam pengelolaan tambang,” ungkap Yuni (42), perwakilan warga dari Sungailiat, dengan nada kecewa.

Beberapa warga sempat mengalami sesak napas dan harus dievakuasi dari lokasi. Aksi pun terpaksa dibubarkan lebih awal. Massa mengaku kecewa dengan tindakan represif aparat dan mengancam akan kembali turun ke jalan jika tidak ada tanggapan dari pihak PT Timah maupun pemerintah daerah.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Timah maupun aparat keamanan terkait penggunaan gas air mata dalam pengamanan aksi tersebut. (dnd)

 

 

Leave a Reply