Kini Jadi Rp 35.000/Kg, Turunnya Harga Ayam Ras di Pangkalpinang Dorong Redanya Inflasi September 2025 Lalu

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Pedagang Ayam di Pasar Irian Kota Pangkalpinang, Sabtu (4/10/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang mencatat penurunan signifikan pada harga ayam ras sebagai faktor utama yang meredam laju inflasi di daerah tersebut per akhir September 2025.

Ahli Statistik BPS Kota Pangkalpinang, Aja Nasrun, menyebutkan bahwa komoditas daging ayam ras yang sebelumnya menyumbang inflasi cukup besar kini justru menjadi salah satu penekan inflasi.

“Pada bulan lalu, ayam ras menyumbang inflasi hingga 11,24 persen dengan andil 0,22 persen terhadap inflasi tahunan. Tapi sekarang, tren harga ayam yang turun sudah mulai terlihat dampaknya pada penurunan tekanan inflasi,” kata Aja Nasrun.

Inflasi tahunan (year on year) Pangkalpinang tercatat sebesar 1,75 persen pada September 2025. Aja menilai angka ini masih dalam batas aman dan terkendali, meskipun sempat didorong oleh fluktuasi harga bahan pangan utama, seperti ayam ras, cabai merah, dan emas perhiasan.

Penurunan harga ayam ras menjadi sinyal positif bagi kestabilan ekonomi rumah tangga.

Harga daging ayam yang sebelumnya menyentuh Rp45.000 per kilogram kini turun menjadi Rp35.000 per kilogram di Pasar Induk Pembangunan, Pangkalpinang.

Menurut para pedagang, penurunan harga ini cukup drastis dan disambut baik oleh masyarakat.

Salah satu pedagang ayam, Abidin (40) di Pasar Irian mengatakan, bahwa harga ayam di tingkat distributor memang sudah turun sejak awal pekan, sehingga harga pasar otomatis ikut menyesuaikan.

“Biasanya kalau harga naik, pembeli jadi ngurangin belinya. Tapi sekarang sudah mulai ramai lagi. Hari ini saja dari pagi sudah banyak yang beli lebih dari biasanya,” ujar Abidin, Sabtu (4/10/2025).

Ia juga memperkirakan bahwa kenaikan harga ayam sebelumnya disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang perayaan Maulid Nabi.

Kini, setelah momen tersebut berlalu, distribusi dan pasokan ayam kembali stabil, sehingga harga bisa turun.

Sejumlah warga Pangkalpinang mengaku lega dengan kondisi harga saat ini. Rina (34), warga Bukit Merapin, menyebutkan bahwa ia kini bisa membeli ayam dalam jumlah yang lebih banyak untuk kebutuhan keluarganya.

“Kemarin waktu harga mahal, saya cuma beli setengah kilo buat anak-anak. Sekarang bisa beli dua kilo, jadi masak lebih hemat,” ujarnya. (dnd)

 

Leave a Reply