TOBOALI, LASPELA – Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengatakan keberadaan posyandu di Bangka Selatan terus meningkat setiap tahun dan menjadi tanda positif pemberdayaan masyarakat.
Ia menyebutkan, hingga September 2025 terdapat 122 posyandu yang tersebar di delapan kecamatan. Dari jumlah itu, 117 posyandu atau sekitar 95,12 persen berstatus aktif.
“Keberadaan posyandu yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menandakan sinyal positif dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat,” katanya, Jumat (3/10/2025).
Agus juga menekankan bahwa pemerintah terus mendorong penguatan peran posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
Menurut Agus, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, sektor kesehatan, pendidikan, KB, hingga kader posyandu.
“Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari peran aktif masyarakat dan lintas sektor terkait, baik itu pemerintah desa, kecamatan, kesehatan, pendidikan, KB, tim pembina posyandu, dan lain-lain,” ujarnya.
Selain itu lanjut dia, dalam percepatan perkembangan posyandu aktif, dibutuhkan peran Tim Pembina Posyandu dalam pengelolaan Pustu dan Posyandu di setiap tingkatan wilayah.
“Program ini harus selaras dengan program transformasi layanan primer yang dicanangkan Kementerian Kesehatan,” ucapnya.
Agus juga menjelaskan, transformasi kesehatan dilakukan melalui integrasi dan revitalisasi layanan kesehatan primer, dengan tujuan memperkuat pelayanan serta mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif.
“Saat ini Kementerian Kesehatan melalui program transformasi kesehatan mulai mengintegrasikan dan merevitalisasi pelayanan kesehatan primer. Tujuannya untuk menguatkan pelayanan kesehatan dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,” jelasnya.
Ia berharap peserta advokasi dan koordinasi TP Posyandu dapat mampu meningkatkan sinergi antar instansi dan memperkuat peran posyandu sebagai pusat layanan kesehatan berbasis masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
“Semoga ini menjadi momentum untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan lintas sektor dalam pemberdayaan posyandu, sehingga kualitas pelayanan posyandu semakin meningkat,” pungkasnya. (Pra)
Leave a Reply