PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan kegiatan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2016.
Kegiatan bertema “Sinergisitas Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Mitra Kerja Dalam Mendukung Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Guna Mewujudkan Nawacita” tersebut berlangsung di Novotel Bangka Hotel & Convention Centre, Kamis (26/5) kemarin.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rustam Effendi, dalam sambutannya mengajak semua stakeholder di Babel untuk berkomitmen tinggi mengimplementasikan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga, guna mengendalikan jumlah penduduk di Babel. “Kita harus kendalikan jumlah penduduk, agar dapat mewujudkan penduduk yang tumbuh seimbang dan keluarga yang berkualitas,”katanya.
Rustam melanjutkan, di tahun 2016, jumlah penduduk Babel berdasarkan proyeksi BAPPENAS mencapai 1,4 juta jiwa. Jika tidak dikendalikan, sambungnya, tahun 2020 mencapai 1,5 juta jiwa. “jadi, jalan keluarnya kita harus menguatkan akses pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas karena persentase pemakaian kontrasepsi belum menunjukkan kenaikan yang signifikan, masih 65,3 persen,” terangnya.
Rustam berharap, pihak terkait dapat menyediakan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai. Peningkatan jumlah tenaga penyuluh dan pembinaan peserta KB aktif juga harus berkesinambungan.
“Orang tua dan remaja juga harus diberi pemahaman untuk tidak menikah di usia muda, menikahlah di usia 25 tahun untuk laki-laki dan 21 tahun untuk perempuan. Itu merupakan umur ideal, maka terus lakukan advokasi mengenai hal tersebut,” bebernya.
Optimis Akseptor Peserta KB Meningkat
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Babel, Mustafa, mengatakan optimis di tahun 2016 ini jumlah akseptor peserta KB mencapai 44.290. Januari hingga April jumlah akseptor KB di Babel sudah 12.162 atau 27,46 persen, daerah yang capaiannya paling tinggi yakni Belitung 49,60 persen, Bangka tengah 38,13 persen, Bangka selatan 32,21 persen, Belitung timur 28,60 persen, Bangka barat 25,53 persen, Pangkalpinang 22,56 persen dan Bangka induk baru 19,11 persen.
“Kami optimis jumlah pasangan usia subur peserta KB tahun ini mencapai target, dengan didukung kerja keras bersama untuk mencapai target itu,” imbuhnya.
Beliau juga menuturkan, pihaknya akan menggencarkan lagi KIA atau komunikasi dan edukasi ke masyarakat, melakukan penyuluhan media, kunjungan door to door dan akan memaksimalkan pelayanan pada tempat yang taktis untuk meningkatkan jumlah akseptor peserta KB di Babel.
“Kita juga akan melakukan bakti sosial bersama IBI dan IDI serta melakukan inovasi dan kegiatan lain seperti safari KB untuk meningkatkan akseptor ini,” terangnya.
Disinggung mengenai kendala yang dihadapi pihaknya selama ini, menurut Mustafa, karena Kantor dan Badan yang belum optimal serta kurang terjangkaunya masyarakat di daerah pelosok. “Kendala kita adalah karena petugas KB sudah tidak ada di beberapa daerah pelosok, dan kalaupun ada petugas penyuluh KB hanya satu orang,” ungkapnya. (ar)