PANGKALPINANG, LASPELA–Disela kesibukannya selaku Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyempatkan diri berbagi semangat dan tips kepemimpinan dalam kegiatan pelatihan kepemimpinan Gemabudhi Bangka, Sabtu (27/9/2025) di Vihara Satya Air Itam.
Pada kesempatan tersebut ia mendorong generasi muda untuk aktif menempa diri dengan memperluas wawasan, membangun kapasitas, dan mengembangkan jaringan untuk bekal masa depan dan menekankan pentingnya ketahanan mental dan kegigihan dalam menjalani proses demi proses untuk tujuan perkembangan kemajuan diri yang ingin digapai.
Bertekun pada proses yang mengarahkan perkembangan diri secara positif menuju kemajuan.
Bambang Patijaya, sendiri merupakan tokoh politik nasional yang merintis kemampuan kepemimpinan organisasi, mulai dari tingkat bawah.
“Percayalah semua orang itu ada prosesnya,” kata mantan aktifis pemuda yang akrab disapa BPJ ini.
Dia pun mengingatkan kepada para generasi muda peserta pelatihan kepemimpinan Gemabudhi Bangka itu, untuk berani dan bersedia ketika diberikan amanat untuk memimpin dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi.
Ini menjadi modal pembelajaran penting untuk bekal masa depan.
BPJ menceritakan, kemampuannya berbicara dan memimpin organisasi tidaklah diperoleh dalam waktu singkat. Ada rentang waktu yang membuatkan terus bertumbuh.
“Dulu, saya juga mengikuti kegiatan seperti ini. Saya amati, kok bisa ya Bapak pembicara itu bicara lancar seperti ini. Saya terkagum. Ternyata dalam perkembangannya kemudian, kita juga bisa. Saya yang kemudian di saat ini diundang bicara di tivi-tivi, bicara di forum-forum besar,” ujarnya.
Dalam pesannya kepada para peserta pelatihan kepemimpinan Gemabudhi ini, BPJ untuk terus membangun jejaring pertemanan dan relasi yang akan berguna di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua Gemabudhi Bangka, Silvi mengatakan acara pelatihan kepemimpinan ini diikuti para Mahasiswa yang datang dari berbagai kampus di Pulau Bangka.
“Ini acaranya bertema, Buddhis Inside: Be Calm, Be Kind, Be You,” ujarnya.
Lebih lenjut, dia menerangkan, Be Calm mengajarkan pentingnya ketenangan hati dan pikiran dalam menghadapi tekanan hidup, sehingga mahasiswa Buddhis tidak mudah goyah oleh situasi eksternal.
Be Kind menegaskan praktik kebaikan hati (metta) sebagai wujud nyata dari ajaran Buddha dalam membangun relasi harmonis, saling mendukung, dan menebarkan welas asih kepada semua makhluk.
“Sedangkan Be You mengajak generasi muda Buddhis untuk berani menjadi diri sendiri, hidup autentik sesuai dengan nilai-nilai Dhamma, serta menjadikan keunikan diri sebagai kontribusi positif bagi lingkungan sekitar,” ujar Silvi. (*/wan)
Leave a Reply