PANGKALPINANG, LASPELA – Rangkaian peringatan Hari Jadi ke-268 Kota Pangkalpinang dimeriahkan dengan gelaran Pesta Kampong Keroncong, sebuah festival seni budaya yang menghadirkan nuansa musik klasik Indonesia di tengah geliat budaya populer.
Acara ini menjadi bagian dari delapan kegiatan utama yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Majelis Tinggi Kerapatan Adat Negeri Pangkalpinang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini menjadi pembuka dari rangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga tanggal 26 September 2025.
“Malam ini kita fokuskan pada tema keroncong. Musik ini dulu sangat terkenal, tapi dengan hadirnya budaya populer seperti musik pop dan rock, keroncong semakin hilang dari ruang-ruang seni. Malam ini kita beri panggung untuk mereka kembali tampil,” ujarnya.
Erwandy juga menambahkan bahwa keberlangsungan seluruh rangkaian acara ini tak lepas dari kolaborasi lintas sektor.
Selain menghadirkan musik keroncong, dalam empat hari ke depan masyarakat juga akan disuguhkan dengan bazar kuliner khas Pangkalpinang, pameran seni rupa bersama empat maestro lokal, festival seni tradisional bertajuk Kentra Pengkal Festival, konser gambus pelajar, hingga pertunjukan teater dari pelajar SMP.
“Kalau hanya mengandalkan anggaran dari dinas, mustahil kegiatan empat hari dengan tema yang berbeda tiap malam ini bisa terlaksana. Ini berkat gotong royong dan kepedulian semua pihak terhadap kebudayaan dan kesenian Kota Pangkalpinang,” tambahnya.
Sementara itu, Datuk Arsalim, tokoh adat dari Majelis Tinggi Kerapatan Adat Negeri Kelapa Pangkalpinang, menegaskan pentingnya membangun kesadaran sejarah dan budaya di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan kembali peran penting Pangkalpinang dalam sejarah bangsa.
“Banyak yang belum tahu, Pangkalpinang ini pernah menjadi ibukota negara pada tahun 1948–1949. Ini tercatat dalam sejarah, ada bukunya. Jangan sampai kita melupakan peran besar kota ini dalam perjuangan bangsa,” ungkap Datuk Arsalim.
Ia juga mengapresiasi semangat masyarakat, terutama generasi muda, yang terlibat dalam rangkaian acara ini.
“Dari pagi sudah ada kegiatan napak tilas sejarah yang diikuti oleh pelajar, ada permainan rakyat dari anak-anak TK, dan malamnya kita ramaikan dengan keroncong. Besok juga ada edukasi budaya, pertunjukan seni dari sanggar-sanggar kita. Inilah cara kita menghidupkan kota ini,” katanya.
Pesta Kampong Keroncong ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang ekspresi dan pelestarian budaya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, BUMN, pelaku UMKM, hingga komunitas seni, kegiatan ini diharapkan menjadi ikon baru perayaan hari jadi Pangkalpinang yang lebih inklusif dan berbudaya. (dnd)
Leave a Reply