80 Hektare Tanaman Padi Petani Desa Fajar Indah Terancam Gagal Panen

Avatar photo
Penulis: Nopranda PutraEditor: Admin Laspela
Kondisi sawah petani desa Fajar Indah yang terendam banjir.

TOBOALI, LASPELA–Sekitar 80 hektare sawah di Desa Fajar Indah, Pulau Besar, Bangka Selatan yang siap panen terancam gagal. Pasalnya puluhan hektar sawah yang sudah ditanami padi rata rata memiliki tinggi antara 30-70 cm terendam air. Kejadian ini sudah terjadi kurang lebih selama lima hari atau sejak Kamis (18/9/2025) lalu.

“Saya mendapatkan laporan dari petani bahwa sawah mereka terendam air, rupanya bukan terendam tetapi sudah jadi seperti sungai,” kata Anggota DPRD Basel, Kurniawan, Selasa (23/9/2025).

Ia menyebutkan, keterangan masyarakat bahwa para petani membutuhkan pengerukan alur di pengairan, dikarenakan alur pengairan tersebut sudah dangkal, tetapi ini terdapat pembangunan dan rehab katup pintu air atau klep oleh Balai Wilayah Sungai (BWS).

Baca Juga  Petani Minta Anggaran Pusat Fokus untuk Pengolahan Lahan dan Pengairan

“Karena ada pembangunan katup pintu air dan terdapat Katup pintu air yang lama sehingga malah menahan air bukannya mengalir malah menggenang sehingga sawah tersebut terendam air,” jelasnya.

Selain itu, intensitas hujan tinggi di hulu juga menjadi faktor tersebut, akibat kecilnya katup pintu air dan air sedikit terhambat alirannya atau menggenang.

Berdasarkan keterangan para petani, terdapat kurang lebih 80 hektare sawah yang terendam, sehingga bayang bayang gagal panen ini sudah menghantui masyarakat. Karena apabila padi terendam air otomatis menjadi busuk dan gagal panen.

Para petani, membutuhkan pengerukan irigasi untuk diperdalam ke arah sungai, bukan pintu klep ini. Pasalnya dulu sebelum dibangun pintu klep ini padi mereka panen, tetapi kini malah terendam air.

Baca Juga  Petani Minta Anggaran Pusat Fokus untuk Pengolahan Lahan dan Pengairan

“Bayangkan mereka bisa gagal panen dengan luasan 80 hektar sawah, hanya gara gara persoalan aliran irigasi yang dangkal, dan seharusnya dikeruk, tetapi kini malah menggenangi sawah tersebut,” ucap Kur.

Ia berharap, Balai Wilayah Sungai dapat memberikan solusi terbaik bagi nasib para petani ini, sehingga bisa panen raya.

“Harapan kami, semoga ada solusi dari pihak pihak terkait maupun Kementerian Pertanian, selain itu kami di bantu dengan dana OPLA yang sia sia kalau sampai tidak panen,” terangnya. (Pra)

Leave a Reply