PANGKALPINANG, LASPELA – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong UMKM lokal menembus pasar internasional.
Melalui kegiatan Pemberdayaan UMKM 2025 bertema “Menembus Pasar Modal Dunia: Strategi dan Inovasi Ekspor untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”, Kemenkeu Satu Babel menargetkan pelaku usaha kecil bisa memperkuat daya saing sekaligus membuka akses ekspor.
“Kegiatan ini dengan tujuan untuk memberdayakan UMKM, dimana kita ingin lebih spesifik lagi karena potensi Bangka Belitung ini sangat banyak selain pertambangan,” kata Kepala Kanwil DJPb Babel, Syukriah HG, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, potensi besar di sektor perikanan, pertanian, perkebunan, hingga produk UMKM harus dimaksimalkan agar berdampak nyata pada kesejahteraan masyarakat.
Syukriah menegaskan, program seperti Desa Devisa bisa menjadi kunci memperkuat kapasitas produksi desa, membuka akses ekspor langsung, sekaligus meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) bagi daerah.
“Kalau kita ekspor menghasilkan devisa tentu ini bakal balik lagi ke daerah berbentuk DBH, yang mana kita ketahui PAD kita tidak banyak, jadi semua sumber kita cari salah satunya meningkatkan DBH ini,” jelasnya.
Selain itu, strategi blue economy dan green economy juga mulai diterapkan dalam pengembangan UMKM Babel. Untuk mempercepat langkah ekspor, DJPb bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menjalankan Coaching Program New Exporter (CPNE) for UMKM.
“Kita punya UMKM yang berpotensi untuk ekspor, dan saat ini sudah ada eksportir yang sudah ekspor. Tentu yang seperti ini akan kita perkuat dan melakukan penyempurnaan,” ujarnya.
Syukriah berharap program ini menumbuhkan antusiasme pelaku UMKM agar percaya diri bersaing di pasar global.
“Ini komitmen dari Kemenkeu Satu Babel bersama pemerintah daerah untuk memberikan semangat UMKM, kalau mereka tidak sendiri, kita selalu ada untuk mensuport UMKM,” tutupnya. (chu)
Leave a Reply