Petani Rias Mengeluh Bulog Tak Beli Gabah, Gubernur Desak Bulog Segera Cari Solusi 

Avatar photo
Gubernur Babel, Hidayat Arsani

PANGKALPINANG, LASPELA–Petani Padi di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengeluh karena Perum Bulog tidak membeli gabah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram, sedangkan pihak swasta harganya rendah, sehingga petani merasa dirugikan. Keresahan itupun telah menyebar ke platform berbagai media. Mendengar kabar tersebut, Gubernur Babel, Hidayat Arsani langsung bergerak cepat.

Disela kesibukannya mengikuti kegiatan nasional dari Batam, Sabtu (20/9/2025) malam Gubernur Hidayat langsung menghubungi Kepala Perum Bulog Cabang Bangka, Akhmad Fahmi Yasin, guna mengetahui permasalahan yang menyangkut kepentingan masyarakat petani itu. Gubernur mengupayakan Bulog tetap bisa membeli gabah para petani di Babel.

“Kenapa Bulog tidak membeli gabah kering panen (GKP)? Inikan tidak sesuai kesepakatan. Saya minta Bulog harus ada solusi yang tidak merugikan petani,” tegas Gubernur Hidayat Arsani.
Dalam jawaban singkatnya, Kepala Bulog Cabang Bangka mengungkapkan bahwa kuota Bulog untuk membeli sudah habis.

“Petani bisa menjual GKP kepada pihak swasta,” ucap Kepala Bulog Bangka, Akhmad Fahmi.

Gubernur Hidayat sangat menyayangkan Perum Bulog menghentikan membeli gabah kering panen petani, yang nantinya dapat menurunkan semangat petani padi di Desa Rias.
Menurut Gubernur Hidayat, stopnya Bulog membeli GKP Petani, bertolak belakang dengan program pemerintah pusat dan daerah untuk menggalakkan petani padi dalam mendukung program swasembada pangan. Dengan adanya bantuan dan dorongan dari Buolog, Gubernur Hidayat sangat berharap petani di Babel tetap bersemangat untuk menanam padi di masa mendatang, dengan begitu swasembada pangan terwujud. Diketahui Perum Bulog Cabang Bangka menghentikan pembelian GKP Petani mulai awal September 2025. Para penampung atau tengkulak pun akhirnya membeli GKP Petani dengan harga murah. (*/chu)

 

Leave a Reply