Pahlivi Dikepung Aspirasi Siswa: Dari Toilet Rusak hingga Kekurangan Guru

Avatar photo
Ketua Komisi I DPRD Babel, Pahlivi, saat menggelar reses di SMAN 1 Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (18/9/2025).

SIMPANG KATIS, LASPELA – Kekurangan tenaga pendidik dan fasilitas sekolah menjadi aspirasi utama yang disampaikan siswa serta guru SMAN 1 Simpang Katis dalam kegiatan reses Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Dapil Bangka Tengah, Pahlivi, Kamis (18/9/2025).

Dalam dialog yang diikuti sekitar 100 siswa, aspirasi yang muncul meliputi kebutuhan tempat ibadah, sarana olahraga, hingga toilet yang layak. Tidak kalah penting, para guru menyoroti masih adanya delapan mata pelajaran pokok yang belum tersedia guru khusus, sehingga harus dirangkap oleh guru lain.

Para siswa sangat antusias dan interaktif dalam menyampaikan usulan, salah satunya tempat ibadah, sarana olahraga, fasilitas kebersihan seperti toilet yang belum secara optimal tersedia. Saya pikir ini fasilitas-fasilitas wajib yang harus disediakan oleh negara dalam menyelenggarakan pendidikan ini,” ujar Pahlivi.

Menurutnya, persoalan ruang guru yang masih menumpang di perpustakaan dan kekurangan tenaga pendidik harus menjadi perhatian serius pemerintah.

Baca Juga  DPRD Babel Soroti Alih Fungsi Lahan di Desa Serdang, Sawah Ratusan Hektare Terancam

“Memang persoalan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena pemerintah pusat saat ini membatasi rekrutmen PNS. Salah satu solusinya P3K, tapi kenyataannya P3K juga saat ini dibebankan kepada daerah, sementara keuangan daerah masih defisit, jelasnya.

Politisi Gerindra itu menekankan perlunya sinergi pemerintah pusat dan daerah agar kebutuhan tenaga pengajar bisa terpenuhi.

Kami meminta ada penambahan guru PNS di SMAN 1 Simpang Katis. Ini penting supaya beban pendidikan tidak hanya dibebankan ke daerah melalui rekrutmen P3K. Harus ada tanggung jawab negara untuk melengkapi fasilitas yang ada,” tegasnya.

Selain itu, Pahlivi juga menyoroti pengelolaan dana BOS yang masih ditangani guru. Kondisi ini membuat guru terbebani administrasi dan kehilangan waktu untuk mengajar.

Misal ketika ada rekon terkait pengelolaan dana BOS, kemudian tiga bidang guru harus hadir, maka tiga orang guru ini tidak bisa mengajar anak didik mereka. Sehingga persoalan seperti ini yang harus kita tata melalui Pemprov Babel,” tambahnya.

Baca Juga  Dody Kusdian Dorong Transformasi Pembangunan Babel Lewat Penguatan Pendidikan

Ia menegaskan, tata kelola pendidikan di Babel harus lebih optimal agar kualitas sekolah merata. Pihaknya berkomitmen berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian terkait untuk menyusun roadmap pemenuhan tenaga pendidik di daerah.

Sehingga kita tahu permasalahan seperti apa, roadmap penyelesaian bagaimana, sehingga ini terselesaikan bertahap tapi efektif,” pungkasnya.

Waka Sarpras dan Humas SMAN 1 Simpang Katis, Sutrisno, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya reses tersebut.

Alhamdulillah aspirasi kami diterima dengan baik dan akan ditindaklanjuti,” ucapnya.

Ia menegaskan, sekolah sangat membutuhkan tambahan fasilitas sekaligus sembilan guru baru untuk mengisi sejumlah mata pelajaran yang masih kosong.

Kami berharap adanya reses yang diselenggarakan oleh DPRD Babel ini benar-benar dapat menampung aspirasi kami dan pemerintah dapat memenuhi keinginan dari kami, tutupnya. (chu)

Leave a Reply