Melangkah Bersama, Menginspirasi Sesama

* Syifa, Olivia dan Jihan

Avatar photo
Olivia, Jihan (tengah), Syifa (berkacamata)

Tiga siswi SMA Negeri 1 Parittiga berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Syifa Nasywa Aryani, Olivia Savitri, dan Jihan Annajwa Hisyam resmi lolos dalam ajang Kompetisi Akuntansi – Ekonomi Trisakti School of Management (TSM) yang digelar Universitas Trisakti tingkat Provinsi Bangka Belitung. Keberhasilan ini sekaligus memastikan langkah mereka untuk mewakili daerah ke tingkat nasional.

Perjalanan mereka bukan sekadar tentang lomba akuntansi, tetapi juga cerita tentang ketekunan, keberanian mencoba, dan semangat belajar yang tak kenal lelah.

Dari sekolah yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, ketiganya membuktikan bahwa kerja keras dan mimpi besar mampu menembus batas.

Syifa: dari Rasa Penasaran Menjadi Cinta

Bagi Syifa Nasywa Aryani, dunia akuntansi awalnya hanyalah sesuatu yang asing. Siswi kelahiran Cupat, 22 November 2007 itu bahkan belum pernah bersentuhan dengan materi akuntansi di sekolah. Namun, rasa penasaranlah yang menuntunnya.

“Awalnya saya sama sekali tidak mengenal akuntansi. Tapi karena ditawari ikut lomba, saya coba. Meski saat itu (tahun 2024) gugur di penyisihan, justru dari situlah saya jadi tertarik,” kenang Syifa.

Sejak saat itu, Syifa mulai serius belajar. Ia berlatih di bawah bimbingan guru akutansi Indah Maliana, juga secara mandiri lewat video dan buku. Baginya, soal akuntansi yang panjang dan penuh angka justru tantangan menarik.

“Kalau tidak teliti, salah di akhir. Tapi di situlah letak serunya. Menemukan jawaban yang benar memberi kepuasan tersendiri,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia tak menyangka, usahanya dan dua temannya pada lomba kedua di tahun 2025 membuahkan hasil, mereka berhasil menjadi juara pertama untuk tingkat Provinsi Babel, dan akan melanjutkan perjuangan di tingkat nasional November 2025 mendatang.

Baca Juga  Perkuat Sinergitas, Bawaslu Babar Diskusi dengan Sejumlah Stakeholder

“Saat ini kami fokus dulu ke penilaian tengah semester, sambil menunggu informasi dari penyelenggara, setelah mid semester baru lanjut berlatih bersama guru dan teman-teman,” tambahnya.

Meski mengaku bukan siswi dengan segudang prestasi, Syifa membuktikan bahwa konsistensi dan semangat pantang menyerah adalah kunci. Selain aktif di bidang akademik, Syifa juga aktif dalam dunia pencak silat, ia mengikuti beberapa perlombaan pencak silat.

“Mimpi tidak akan pernah mati sebelum pemiliknya mati,” ungkapnya penuh keyakinan.

 

Olivia, Terinspirasi dari Buku Sang Kakak

Berbeda dengan Syifa, ketertarikan Olivia Savitri pada akuntansi muncul lewat hal sederhana: sebuah buku milik kakaknya. Dari situlah, siswi kelahiran Pangkalpinang, 5 Juli 2008 ini mulai mengenal dunia angka, tabel, dan nama-nama akun.

“Saya penasaran dengan tabel di buku kakak. Dari situ saya mulai suka akuntansi,” kata anak ketiga dari empat bersaudara ini.

Olivia sadar, perjalanan menuju kejuaraan tidak mudah. Mengatur waktu antara pelajaran kelas 12 dengan latihan lomba sering membuatnya kewalahan. Namun ia punya cara: mencuri waktu di sekolah untuk latihan, lalu mengejar materi tertinggal di rumah. “Memang berat, tapi saya yakin usaha tidak akan mengkhianati hasil,” ucapnya mantap.

Meski belum banyak prestasi menonjol, Olivia yakin konsistensi dan pengalaman mengikuti berbagai lomba telah membentuk mental baja dalam dirinya.

Jihan, Menggandeng Cita dan Suara

Sementara itu, Jihan Annajwa Hisyam punya warna berbeda. Siswi kelahiran Puput, 12 Maret 2008 ini bercita-cita menjadi seorang guru, namun hobi bernyanyi tetap ia rawat di sela kesibukan.

Sejak lama ia tertarik pada dunia keuangan, dan menemukan akuntansi sebagai bidang yang cocok dengan minatnya.

Baca Juga  Panggil Dirut Rumah Sakit se-Babel, DPRD Pertanyakan Kejelasan Pelayanan SOP

“Saya senang belajar soal keuangan. Akuntansi menantang karena harus teliti, banyak materi yang harus dikuasai, dan tentu kerja sama tim sangat penting,” ujar Jihan.

Bersama rekan setimnya, ia rajin belajar di sekolah, memanfaatkan jam kosong untuk mendalami materi di perpustakaan. Jihan sendiri bukan siswi biasa: ia juga pernah menjadi bagian dari Paskibraka Kabupaten Bangka Barat, sebuah pengalaman yang melatih kedisiplinan dan kerja sama—dua hal yang kini ia bawa dalam tim Champion.

 

Bagi guru pembimbing mereka, Indah Maliani, keberhasilan tiga siswinya ini adalah buah dari kerja keras dan tekad yang tak pernah padam.

“Saya selalu bilang ke mereka, kemenangan itu bonus. Yang terpenting adalah proses belajar, membentuk karakter, dan menanamkan semangat pantang menyerah. Dan mereka sudah membuktikannya,” ujar Indah.

Melangkah Bersama, Menginspirasi Sesama

Perjalanan tiga siswi SMA Negeri Parittiga ini adalah kisah tentang keberanian mencoba, semangat belajar, dan keyakinan bahwa mimpi bisa dicapai dengan kerja keras.

Kini, langkah mereka tak hanya mewakili sekolah dan daerah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi teman-teman sebaya. Dari sebuah sekolah di pelosok Bangka Barat, tiga bunga remaja ini sedang menapaki panggung nasional. Mereka membuktikan bahwa mimpi, sekecil apa pun, akan tumbuh besar jika dipelihara dengan tekad.

Syifa, Olivia, dan Jihan sebagai simbol bahwa semangat belajar, kerja sama, dan keberanian melangkah akan selalu menemukan jalannya. Dan di balik setiap angka yang mereka hitung, ada cerita tentang mimpi yang terus diperjuangkan. (rul)

Leave a Reply