MENTOK, LASPELA — Belasan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Bangka Barat (Babar) melakukan audensi dengan Bupati, Markus di Ruangan OR I Setda Babar, Jumat (12/9/2025) siang.
Audensi tersebut dijaga ketat oleh puluhan personel gabungan dari Kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Bangka Barat dan berlangsung tertutup.
Usai audensi sekitar pukul 16.30 WIB, Koordinator Lapangan Gerakan PNS untuk Keadilan, Fadli Kusuma memilih bungkam, dan enggan memberikan komentar lebih.
“Apa kata bupati, itulah kata kami para guru,” ucapnya seraya meninggalkan ruang rapat.
Padahal sebelumnya, Fadli menyampaikan, audensi mereka tersebut terkait kebijakan Markus yang akan melakukan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Dikatakan Fadli, mereka ingin beraudiensi menyampaikan penolakan terhadap pemotongan TPP ASN dengan skala 40-65 persen.
“Pemotongan ini kan hampir dan lebih dari setengah TPP. Hal ini sangat menyentuh perekonomian ASN. Lalu kenapa ASN yang harus jadi tumbal seperti ini,” katanya sebelum audiensi.
Fadli sangat menyayangkan, mengapa kebijakan Bupati Markus untuk menutupi utang daerah malah menumbalkan ASN. Padahal, TPP merupakan nyawa ASN untuk bertahan hidup.
Sehingga, Gerakan PNS untuk Keadilan mempertanyakan apakah Bupati Bangka Barat, Markus tidak punya solusi lain selain memotong TPP ASN. (oka)
Leave a Reply