PANGKALPINANG, LASPELA – Memasuki usia ke 268 tahun, Kota Pangkalpinang bersiap menyambut hari jadinya dengan semangat baru meski dalam suasana efisiensi anggaran.
Perayaan HUT yang jatuh pada 17 September 2025 ini akan digelar secara sederhana, namun dipastikan tetap berkesan dan bermakna, dengan mengusung nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi identitas masyarakat Pangkalpinang.
Peringatan ulang tahun kota tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada pesta besar, karnaval meriah, atau panggung hiburan megah.
Namun Pemerintah Kota Pangkalpinang memastikan bahwa substansi dari peringatan HUT tetap berjalan sesuai harapan.
Dua agenda utama, yaitu Upacara Peringatan HUT dan Rapat Paripurna Istimewa DPRD, akan menjadi inti dari peringatan tahun ini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, menjelaskan bahwa meski dilakukan secara terbatas, makna dari HUT justru semakin ditekankan pada kesederhanaan yang sarat makna.
Hal ini juga sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang mendorong seluruh daerah agar menggelar perayaan hari jadi secara efisien dan tidak berlebihan.
“Panitia sedang mempersiapkan, tetapi yang terpenting itu Upacara dan Paripurna wajib digelar. Selebihnya karena ada arahan dari Kemendagri juga terkait dengan kita merayakan dengan sederhana. Namun meskipun nanti akan digelar sederhana, tapi penuh dengan makna,” ujar Unu, Jumat (5/9/2025).
Unu menegaskan bahwa kendati tanpa kemeriahan berskala besar, peringatan ini tidak kehilangan jiwanya. Pemerintah Kota akan tetap menampilkan budaya dan kekayaan lokal, baik dalam prosesi upacara maupun kegiatan pendukung lainnya.
“Semua tentang kearifan lokal harus ditampilkan, walaupun tidak besar-besaran. Kita ingin agar masyarakat tetap bisa merasakan kebanggaan terhadap kota ini. Ini juga jadi momentum mengenalkan identitas budaya kita kepada generasi muda,” tambahnya.
Selain sebagai bentuk seremonial, HUT ke-268 ini juga dimaknai sebagai refleksi perjalanan sejarah Kota Pangkalpinang sejak berdiri hingga saat ini.
Kota yang kini menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini telah melalui berbagai fase jatuh bangun pembangunan, dari masa kolonial hingga era otonomi daerah.
Dalam usianya yang tidak lagi muda, Unu berharap masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan bisa bersama-sama menjaga semangat pembangunan kota, memperkuat rasa memiliki terhadap Pangkalpinang, serta terus mendorong kemajuan di berbagai sektor.
“Ulang tahun ini bukan sekadar selebrasi, tapi juga waktu untuk mengingat bagaimana kota ini tumbuh, dan ke mana kita akan membawanya ke depan. Semua elemen masyarakat punya peran untuk membuat Pangkalpinang lebih baik lagi,” ujarnya.
Kebijakan untuk merayakan HUT secara sederhana juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam penggunaan anggaran.
Menurut Pj Wali Kota, efisiensi bukan berarti mengurangi makna acara, melainkan mengarahkan fokus pada hal-hal yang lebih substansial.
“Anggaran kita terbatas, dan kita perlu bijak. Yang penting bukan seberapa mewah acaranya, tapi bagaimana kita bisa membangkitkan rasa cinta dan semangat membangun kota lewat momentum ini,” katanya.
Masyarakat juga diimbau untuk ikut memeriahkan HUT dengan cara-cara sederhana namun penuh makna, seperti memasang umbul-umbul, menjaga kebersihan lingkungan, hingga menyemarakkan media sosial dengan konten bertema HUT Pangkalpinang.
“Saya yakin, meski sederhana, kita bisa buat ulang tahun kota ini tetap berkesan. Karena bukan soal mewah atau tidaknya, tapi soal semangat dan kebersamaan kita dalam mencintai kota ini,” tutup Unu. (dnd)
Leave a Reply