Dirut PT Timah Tak Hadir, RDP Bahas Tuntutan Demonstran Ditunda

Avatar photo
Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, Yogi Maulana saat mengikuti rapat di ruang Badan Musyawarah, di DPRD Babel, Selasa (2/9/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA – Rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Bangka Belitung bersama dengan PT Timah Tbk yang dijadwalkan hari ini harus ditunda karena ketidakhadiran dari Dirut PT Timah Tbk.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung Yogi Maulana sangat menyayangkan atas tidak hadirnya Dirut PT Timah Tbk.

“Kami berharap jajaran Komisaris dan Direktur PT. Timah untuk hadir dalam rapat yang digelar oleh DPRD Babel, mengingat agar permasalahan ini cepat selesai ekonomi kita bangkit rakyat pun aman dan damai untuk bisa mencari nafkah,” ujar Yogi usai rapat dengar pendapat yang digelar di ruang Badan Musyawarah, ditunda akibat tidak hadirnya Direktur PT. Timah, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga  Sebanyak 139 Peserta Ikut Pawai Karnaval, Ferdiyan: Antusias Peserta Meningkat

Ia berharap PT. Timah mampu memberikan program, ataupun langkah strategis yang dapat mensejahterakan masyarakat.

“Kita harus bisa bedakan mana mitra yang besar mana masyarakat, karena bagaimanapun kita penghasil timah terbesar. Jangan sampai, hanya orang tertentu yang menikmatinya,” cetusnya.

Selain itu Yogi pun mendukung adanya langkah tegas sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo, terkait dengan pemberantasan penyelundupan timah.

“Kami sangat mendukung apa yang menjadi perintah Presiden, terkait tindak tegas tambang ilegal. Kami sangat paham dan sangat setuju tetapi bagaimana solusi untuk rakyat, karena masyarakat Bangka Belitung masih sangat bergantung dengan timah,” jelas Politisi Partai Gerindra ini.

Lanjut Yogi, untuk rapat dengar pendapat bersama PT. Timah pun, dijadwalkan kembali untuk digelar pada Senin (8/9/2025) nanti.

Baca Juga  Polres Bangka Barat Selidiki Kasus Dugaan Bullying Siswa SMP

“Kami sepakat dengan pimpinan untuk ditunda dulu sebelum adanya Dirut yang hadir, hal ini karena kebijakan yang besar dampaknya kepada masyarakat,” tegasnya.

Diketahui dalam rapat yang telah dijadwalkan tersebut beragendakan pembahasan terkait aspek potensi, produksi, keberlanjutan dan tata kelola pertambangan.

“Ada keresahan dari masyarakat, tidak bisa bekerja satu minggu terakhir. Kami meminta solusi terbaik kepada PT.Timah semuanya pihak komisaris, komut dan Direksi yang ada di PT. Timah bagaimana masyarakat bisa bekerja,” tutup Yogi. (chu)

Leave a Reply