PANGKALPINANG, LASPELA–Menyedihkan untuk sebagian besar orang, sudah 62 tahun tetapi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, tidak mengetahui siapa orang tuanya. Akan tetapi tidak untuk seorang Hidayat Arsani. Semuanya dijalani dengan penuh syukur. Kamis, 21 Agustus 2025, Hidayat Arsani genap berusia 62 tahun. Bayi yang lahir, 21 Agustus 1963 lalu itu, dibuang oleh orang tuanya di tong sampah. Hanya beralaskan dua helai handuk dan dua botol susu, bayi Hidayat Arsani ditinggal pergi orang tuanya. Sungguh malang. Tetapi akhirnya bayi mungil itu terselamatkan, diangkat, diasuh dan dibesarkan, hingga kini usinya menginjak angka 62 tahun.
Lahir, lalu dibuang, kemudian hidup, tumbuh dan berkembang. Itulah kisah hidup Hidayat Arsani yang di usinya ke 62 tahun, mengemban amanah besar sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Balitung. Menderita sejak lahir, Hidayat Arsani menjalani hidupnya dengan penuh perjuangan.
“Sampai sekarang saya tidak tahu siapa orang tua saya,” ungkap Hidayat Arsani singkat saat merayakan HUT ke 62 tahun.
Akan tetapi bagi pria yang akrab disapa Dayat ini, perjalanan hidup adalah takdir yang harus diterima dengan lapang dada. Ia menuturkan, sejak kecil telah terbiasa menghadapi hidup dengan sederhana dan penuh keikhlasan. Bahkan, meski tidak mengetahui di mana keberadaan ayah dan ibunya hingga kini, ia memilih merelakan masa lalu dan tetap melangkah dengan hati yang tenang.
“Allah Maha Pengasih. Hidup ini adalah takdir, sudah berjalan hidup saya. Nggak tahu di mana ayah ibu sampai sekarang, tapi ya sudah lah, itu sudah berlalu,” ujarnya.
Hidayat Arsani mengenang kembali saat dirinya lahir.
“Yang sedihnya lagi waktu lahir saya dibuang di tong sampah dengan hanya mengenakan dua helai handuk dan dua botol susu sebelum akhirnya diangkat orang. Tapi Alhamdulillah, Allah mengangkat derajat saya sampai saat ini,” ungkap Hidayat.
Hidayat Arsani, bayi yang pernah dibuang sebelum terpilih dan menjabat sebagai Gubernur Babel, tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses di Bumi Serumpun Sebalai yang memiliki banyak bidang usaha di bawah bendera Arsani group. Selain sukses di dunia bisnis, Hidayat Arsani juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sejak 12 Mei 2014 hingga 12 Mei 2017. Dirinya pernah memperoleh penghargaan Maha Karya Pembangunan dari Provinsi Bangka Belitung oleh Gubenur Babel Eko Maulana Ali tahun 2012.
Hidayat Arsani mengaku tak ada lagi hasrat duniawi yang ia targetkan. Karena itu di sisa hidupnya, dirinya ingin membaktikan semua pikiran, tenaga dan waktunya untuk masyarakat Bangka Belitung.
“Alhamdulillah saya sudah berkecukupan, tidak ada lagi yang harus saya kejar, sekarang waktunya mengabdi untuk daerah,” ungkap Hidayat.
Hidayat Arsani membangun sejumlah fasilitas kesehatan, di antaranya RS Muhaya dan RS Arsani. Muhaya dan Arsani, dua rumah sakit milik Hidayat itu namanya diambil dari nama kedua orangtuanya.
“Nama Rumah Sakit Muhaya dan Arsani itu, itu nama kedua orang tua saya, ini sebagai wujud rasa hormat saya kepada mereka,” kata Hidayat Arsani.
Selain bergelut di dunia bisnis, Hidayat Arsani pun terjun ke dunia politik. Hidayat Arsani tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sejak 12 Mei 2014 hingga 12 Mei 2017.
Kesuksesan di dunia bisnis, karir politik yang meningkat dan sekarang menjabat sebagai Gubernur Babel, dirintis dari perjuangan dan usaha keras. Hidayat pernah bekerja kasar, mulai dari mengaspal, berdagang hingga kuli serabutan.
Di bidang organisasi, Hidayat Arsani pernah memegang jabatan sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Bangka Belitung (2013-2017). Dia juga sebagai Presiden Asosiasi Tambang Timah Indonesia (ATTI) Bangka Belitung.
Hidayat juga menjadi Ketua Asosiasi Petambak Udang Indonesia (APTIN) Bangka Belitung.
Memasuki usia 62 tahun, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani semakin memilih untuk banyak bersyukur dalam setiap langkah hidupnya. Di momen pertambahan usia, ia berharap kehidupan yang dijalaninya kian penuh berkah, serta membawa kebaikan bagi masyarakat dan daerah.
“Usia 62 tahun saya berharap lebih berkah, sejahtera, aman, semua kondusif. Tingkatkan kebersamaan dan kekompakan, banyak-banyak bersyukur, kuncinya banyak-banyak bersyukur,” ungkap Hidayat dengan nada penuh ketulusan.
Di usia yang semakin matang, Hidayat menegaskan bahwa dirinya ingin terus berkontribusi untuk kemajuan Bangka Belitung. “Bagaimana Bangka ini hebat, sejahtera,” tambahnya dengan optimisme.
Refleksi sederhana namun penuh makna dari Hidayat Arsani ini menjadi pengingat bahwa usia bukan hanya soal angka, tetapi kesempatan untuk lebih banyak bersyukur, memberi, dan menghadirkan manfaat bagi sesama.
Pada peringatan hari kelahirannya itu, Hidayat menggelar acara silaturahmi bersama Forkompinda, instansi vertikal dan perbankan, bahkan banyak relasi baik dari perbankan maupun instansi vertikal yang mengirimkan kue ulang tahun tumpeng hingga karangan bunga berisi ucapan selamat ulang tahun. (rel)
Leave a Reply