SUNGAILIAT, LASPELA – Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Center Sungailiat, KH Syaiful Zohri menegaskan bahwa Islam telah memberikan pedoman jelas tentang kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Hal itu penting agar pemimpin yang terpilih tidak hanya berorientasi pada kekuasaan, melainkan juga memiliki kualitas moral dan spiritual yang dapat diteladani masyarakat.
Menurutnya, ada empat syarat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin berdasarkan ajaran Islam.
Pertama, seorang pemimpin harus memiliki kekuatan, baik secara fisik maupun intelektual.
“Kuat secara fisik, kuat akalnya, bisa berpikir matang, dan memiliki profesionalisme yang kuat karena memiliki keahlian,” katanya, Rabu (20/8/2025).
Kedua, sifat al-amiin atau jujur dan dapat dipercaya. Kejujuran ini, kata KH Syaiful, bukan hanya kepada orang lain, melainkan juga kepada diri sendiri.
“Ia harus mampu menjaga amanat yang diberikan kepadanya,” ujarnya.
Ketiga, seorang pemimpin harus berlaku adil. Ia mencontohkan, keadilan bisa terlihat dari cara pemimpin menempatkan sesuatu pada porsinya, termasuk dalam bersikap kepada bawahannya.
“Kalau ada yang salah, jangan dimarahi di depan orang ramai. Panggil secara empat mata, tegur dengan bijaksana. Kalau dipermalukan di depan umum, seakan-akan semua kebaikan orang itu hilang tertutup oleh kesalahannya. Intinya jangan sampai dipermalukan di depan umum, karena di luar kesalahan yang dimiliki, pasti banyak kebaikan yang tersimpan dalam orang tersebut,” jelasnya.
Keempat, pemimpin harus mampu berbicara dengan lemah lembut kepada siapa pun. Sifat ini mencerminkan kebesaran jiwa seorang pemimpin yang tidak mudah terbawa emosi meskipun dikritik oleh rakyatnya.
“Kalau rakyat marah, pemimpin tidak boleh lebih marah. Kalau kasar, merasa paling pintar, orang pasti akan menjauh,” katanya.
Meski demikian, kata mantan Ketua MUI Bangka itu, sifat-sifat tersebut harus menjadi watak yang konsisten, bukan sekadar sikap sementara ketika ada tujuan atau kepentingan tertentu.
“Ketika prilaku seseorang dari tidak biasa menjadi cepat (revolusi) perubahannya itu biasanya ada sesuatu yang dikehendakinya (tujuan), itu secara psikologis. Tetapi yang kita inginkan adalah memang dari dulu sikapnya seperti itu (berprilaku baik) ada atau tidaknya tujuan memang seperti itu sikapnya,” tukasnya. (mah)
Leave a Reply