Pagi itu, angin berhembus pelan di Kecamatan Payung. Di sebuah rumah sederhana, suara tawa kecil menyambut langkah seorang perempuan berkerudung rapi yang datang dengan senyum hangat. Dialah Debby Vita Dewi, Wakil Bupati Bangka Selatan, yang siang itu mengunjungi Silmy (11 bulan) bayi mungil yang kini ia panggil sebagai “anak”.
Debby menunduk, menyapa dengan sentuhan lembut, lalu mengeluarkan bungkusan kecil berisi makanan bergizi. “Ayo, Nak… makan yang banyak biar sehat,” ucapnya sambil menyuapkan sendok kecil ke mulut Silmy.
Bukan untuk pertama kali ia melakukannya, sebab sejak dua bulan terakhir, Debby telah menjadi orang tua asuh bagi bayi ini melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).
Bagi Debby, ini bukan sekadar program kerja, melainkan panggilan hati.
“Bantuan gizi dan dukungan yang diberikan bukan sekadar bentuk perhatian, tetapi juga komitmen kami untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat dan bahagia. Dengan kebersamaan dan kepedulian, kita bisa mewujudkan generasi Bangka Selatan yang kuat, cerdas, hebat, dan bebas dari stunting,” ujarnya, matanya berbinar penuh tekad.
Perempuan Pertama, Kepedulian yang Pertama
Lahir pada 13 Agustus 1983, Debby mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat Wakil Bupati di Bangka Belitung. Namun, yang membuat namanya semakin harum bukan hanya prestasi politik, melainkan juga langkah nyata menurunkan angka stunting di daerahnya.
Ia tak hanya memimpin dari balik meja kantor, tapi juga turun langsung ke lapangan, mengunjungi rumah-rumah, berbicara dengan ibu-ibu, memastikan asupan gizi tersalurkan.
Di Bangka Selatan, tercatat 34 anak kini masuk dalam program GENTING, dan Debby menjadi satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang mengambil peran orang tua asuh pribadi.
Komitmennya pun diakui hingga tingkat nasional. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga memberikan penghargaan khusus kepadanya sebagai figur inspiratif dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Lebih dari Sekadar Bantuan Gizi
Program GENTING yang diinisiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN memang dirancang untuk mengajak masyarakat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko atau sudah mengalami stunting.
Namun di tangan Debby, program ini menjadi lebih dari sekadar distribusi bantuan. Ia memberi contoh langsung: setiap anak menerima makanan bergizi yang disesuaikan kebutuhan, seperti biskuit tinggi protein, kacang hijau, dan bahan segar lainnya, lengkap dengan panduan teknis dan pendampingan rutin.
Masyarakat pun merespons dengan penuh antusias. Semangat itu menular, dalam program GENTING ini merangkul OPD, bank daerah, Baznas, hingga perusahaan swasta untuk ikut terlibat menjadi orang tua asuh anak stunting di daerah tersebut.
“Tentunya program ini menjadi harapan kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak, sehingga generasi Indonesia unggul, sehat, dan berkualitas dapat terwujud,” tukasnya.
Di mata warganya, Debby bukan sekadar pejabat. Ia adalah sosok yang mau jongkok setara mata anak-anak, memegang tangan mereka, memastikan ada masa depan yang menanti dengan cahaya. Dan mungkin, dari senyum kecil Silmy, tersimpan masa depan Bangka Selatan yang lebih sehat dan kuat.
Karena di setiap suapan, Debby tak hanya memberi makanan—ia menanam harapan.
Debby Vita Dewi membuktikan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan, melainkan juga tentang hati yang hadir di tengah rakyat. Di tangannya, jabatan bukan sekadar amanah politik, tapi juga jembatan untuk menyalakan harapan dan menumbuhkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Bangka Selatan.
Karena bagi Debby, setiap langkah kecil untuk satu anak adalah langkah besar untuk masa depan bangsa. (rul)
Leave a Reply