PANGKALPINANG, LASPELA – Debat publik pertama Pilkada Kota Pangkalpinang memanas ketika pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 3, Prof. Udin dan Cece Dessy, membeberkan program-program “pro rakyat” yang langsung menyentuh kebutuhan warga kecil.
Dengan nada tegas namun penuh empati, Prof. Udin membuka visinya: “Kami ingin Pangkalpinang menjadi kota cerdas, adil, dan berdaya. Masyarakat harus mengerti hak-haknya, kuat secara ekonomi, dan mandiri secara sosial.”
Ia menyoroti kisah Yuni, penjual mie ikan di Pintu Air, yang hingga kini belum tersentuh bantuan pemerintah.
“Yuni adalah simbol ribuan pelaku UMKM kita yang berjuang sendirian. Kami siapkan bantuan modal mulai Rp3 juta sampai Rp100 juta untuk mereka,” ujarnya, disambut riuh tepuk tangan penonton.
Tak hanya itu, Prof. Udin mengumumkan bantuan Rp3 juta per orang untuk pelatihan keterampilan bagi lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi, demi mempersiapkan anak muda masuk dunia kerja. Di bidang pendidikan, ia bertekad menghapus istilah “sekolah favorit” dengan pemerataan kualitas SMP di seluruh kota.
Di sektor kesehatan, janji Prof. Udin jelas: cukup tunjukkan KTP, warga sudah bisa berobat.
Cece Dessy, yang dikenal vokal membela perempuan, menambahkan program penghapusan atau pengurangan PBB bagi keluarga kurang mampu.
“Tidak boleh ada lagi ibu-ibu yang resah memikirkan pajak rumahnya. Saya hadir untuk memastikan ibu-ibu tersenyum lagi,” serunya penuh semangat.
Pasangan ini juga menargetkan pembangunan generasi muda yang optimis, kreatif, dan produktif.
Debat yang digelar KPU di Hotel Aston Emidary, Jumat (8/8/2025) malam, menjadi panggung bagi Prof. Udin dan Cece Dessy untuk menegaskan mereka ingin memimpin Pangkalpinang dengan keberpihakan penuh pada rakyat kecil. (*/dnd)
Leave a Reply