PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani menyoroti layanan perizinan di Kota Pangkalpinang yang terkesan lambat dan pemerintah dinilai terburu-buru dalam memungut pajak terhadap usaha yang baru berdiri.
Hidayat melihat pajak di Kota Pangkalpinang pun mahal, terkadang usaha baru dibuka petugas pajak sudah datang dan petugas sudah ngintip. Ia meminta kepada Pemkot untuk menerikan waktu agar pengusaha dapat bernafas
“Baru saja usaha bediri, dua hari sudah diintai petugas dan besoknya petugas datang, kasih tagihan ke pengusaha bayar pajak berapa, bukan seperti itu menyelesaikan masalah, kita harus kasih nafas dulu ke pengusaha, jangan karena melihat baru launching dan ramai lalu diminta pajak,” tegas Hidayat Arsani saat Launching Aston Emidary Bangka Hotel dan Conference Center, Sabtu (2/8/2025).
Perizinan pengusaha juga dikatakan Dayat dipersulit dan membutuhkan waktu yang lama, hal ini membuat Dayat mengaku kecewa dengan Pangkalpinang karena terkait perizinan hotel atau usaha lainnya yang membutuhkan waktu hingga 1 tahun.
“Mengurus perizinan juga lama, setelah saya obrak-abrik ternyata dalam waktu tiga minggu selesai. Kita buka membangun pabrik narkoba, yang kita bangun itu Pariwisata, kita yang menjadi pelayan masyarakat mudahkan itu,” sebutnya.
“Itu tidak masuk akal, saya tegaskan jika izin harus dipermudah, baik hotel, dunia pariwisata atau apapun di Pangkalpinang ini harus dipermudahkan,” tambah Hidayat.
Ia menegaskan jika semua masalah harus dicari celanya jangan dibuat tidak nyaman, bagaimana mendapatkan pajak yang baik tapi tidak menyakiti masyarakat, pengusaha dan tidak menyakiti pedagang.
“Jangan datang bawa rombongan lalu disegel, saya ingatkan tidak ada lagi preman-preman yang mengambil uang tanpa landasan Perda atau Undang-undang,” tegasnya.
Hidayat berharap kedepan Pangkalpinang dapat menjadi kota yang hebat dan ia meminta jika IMB harus diturunkan karena sudah dipatok terlalu tinggi.
“Lampu-lampu jalan pun mati semua, coba lampu-lampu iklan diturunkan harganya bila perlu dikasih diskon supaya semua lampu penerangan iklan itu terang jadi Pangkalpinang ini terang, pajak mahal tapi bayar lampu tidak mau,” katanya.
Kedepan jika Wali Kota Pangkalpinang telah definitif maka ia bertekad untuk menggebrak habis semuanya, agar Kota Pangkalpinang menjadi kota yang indah, kota perdagangan dan industri.
Menanggapi hal ini Ketua PHRI Bangka Belitung (Babel) Bambang Patijaya mengatakan jika benar terjadi seperti yang disampaikan Gubernur Babel, maka harus dibenahi bersama-sama.
“Jika memang terjadi, maka harus kita benahi bersama-sama tidak menjadi masalah. Sementara pajak itu imbauan dari pak Dayat terkait situasi, mungkin meminta kebijaksanaan sehingga disaat seperti ini kita harus mencoba untuk jangan terburu-buru,” tuturnya. (*)
Leave a Reply