TOBOALI, LASPELA – Keluarga ZH, mendiang yang diduga korban bullying di SDN 22 Toboali masih menyisakan kesedihan mendalam atas kepergian bocah SD berusia 10 tahun itu.
Bocah laki-laki yang masih duduk di kelas 5 SD itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh pasca operasi usus pada Minggu ( 27/7) sekira pukul 08.12 WIB.
Saat ditemui di rumah duka di kawasan Rawa Bangun, Toboali tampak sang ibunda masih diam termenung, terasa tidak percaya anak kelima dari enam bersaudara itu sudah pergi selamanya. Hanya sang paman Dony yang banyak memberikan keterangan terkait keseharian keponakannya itu.
“ZH ini merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ia juga sangat dekat dengan keluarga besar atau ZH ini merupakan keponakan kami yang paling di sayang,” kata Dhony, Jumat (1/8/2025).
Ia mengisahkan, semasa hidupnya almarhum merupakan sosok yang pendiam dan mengisi aktif melakukan aktivitas selain belajar, bersekolah dengan bermain handphone.
Selain itu, korban juga bukanlah sosok anak yang nakal, justru karena korban merupakan sosok yang pendiam membuatnya menjadi korban dugaan bullying atau perundungan fisik dan verbal oleh teman-teman sebayanya.
“Ia adalah keponakan kesayang saya, dan merupakan sosok pendiam serta penurut. Jadi kepergian ini lah yang membuat saya harus mencari keadilan seadil-adilnya dan seterang-terangnya,” pungkasnya. (Pra)
Leave a Reply