Stop Berkendara Bermain Handphone

PANGKALPINANG, Laspela – Kecelakaan lalu lintas sering kali disebabkan oleh hal-hal yang tampak sepele, salah satunya adalah kebiasaan menggunakan handphone saat berkendara. Menurut Hariyansha, Instruktur Safety Riding dari PT. Asia Surya Perkasa Main Dealer Honda Bangka Belitung, penggunaan smartphone saat mengendarai sepeda motor sangat membahayakan keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. “Fokus saat berkendara itu mutlak. Begitu mata dan pikiran terbagi ke layar ponsel, potensi celaka langsung meningkat,” tegasnya.

Hariyansha menjelaskan bahwa mengoperasikan handphone saat berkendara mengurangi konsentrasi dan refleks pengendara. Saat perhatian teralihkan, respons terhadap kondisi jalan menjadi lambat, sehingga sulit menghindari bahaya secara tepat waktu. “Bahkan hanya beberapa detik melihat layar bisa berakibat fatal. Kita tidak pernah tahu apa yang bisa muncul tiba-tiba di jalan,” ujarnya.

Selain membahayakan, penggunaan handphone saat berkendara juga merupakan pelanggaran lalu lintas yang bisa dikenai sanksi. Undang-undang sudah mengatur larangan ini, dan banyak kasus kecelakaan disebabkan oleh pengendara yang mengirim pesan, menelpon, atau bahkan membuat konten saat di atas motor. “Keselamatan tidak bisa ditawar hanya demi update status atau balas chat. Ada waktunya untuk semua itu, tapi bukan saat berkendara,” tambah Hariyansha.

Jika memang ada hal penting yang harus dilakukan dengan handphone, Hariyansha menyarankan pengendara untuk menepi terlebih dahulu dan berhenti di tempat yang aman. Mengambil waktu sejenak untuk mengecek pesan atau panggilan jauh lebih baik daripada mengambil risiko besar di jalan raya. “Ingat, lebih baik terlambat membalas pesan daripada terluka karena kecelakaan,” ucapnya.

Hariyansha menutup dengan mengajak semua pengendara, terutama generasi muda, untuk menjadi contoh yang baik dalam berlalu lintas. “Mari budayakan Cari Aman di mana pun berada. Stop main handphone saat berkendara. Fokus di jalan, karena keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tutupnya. (Adv)