Pelangi Cinta
Karya: Martinus Alfinsius Sani Wotan
Keheningan bukit-bukit menyatu
Dalam nuansa alunan selendang dalam kalbu
Kiasan cinta memikat dalam hati
Mendambakan senyuman dalam mimpi
Bibir cakrawala membentang ke arah langit
Merintangi panasnya cinta yang membara
Menulis kata yang terindah
Melalui tarian ujung pena yang tak henti
Lereng-lereng cinta membeku dalam kilat
Mengiringi lirik cinta yang menggema
Menyusuri kalangan bunga yang kelam
Melampaui gelora cinta yang memesona (*)
Kelam Dalam Kesunyian
Karya: Methodius Eden Selo
Ruang yang tenang
Membuat hati tergenang
Tapi tidak dengan perasaan
Yang merasa kesepian
Terkadang membuat sakit
Dengan kenangan yang pahit
Rasa tangisan yang bercucuran
Terus menghantui perasaan
Rasa jahat bagaikan angin
Yang selalu lewat saat berteduh
Hingga sulit untuk melupakan
Bagai terpaan xenofobi yang hebat
Rasa pahit yang terus berdatangan
Membuat hidup lebih banyak rintangan
Terkadang membuat rasa lelah
Sehingga rasanya ingin menyerah (*)
Cinta Yang Menyatu
Karya: Martinus Alfinsius Sani Wotan
Bulan purnama menatap hening malam yang gelap
Bunga sedap malam di taman merekah dalam sepi
Alunan cinta menyelimuti dunia kasih sayang
Dalam kilasan embun cakrawala
Suara ombak seolah merengkuh langit yang jauh
Kaki-kaki senja bernaung di kabut yang putih
Hempasan angin bertiup membawa hembusan cinta sejati
Angin malam menyusup pelan ke dalam mimpiku
Cahaya lilin menerangi malam yang pekat
Andaikan cinta bergumul dalam kata
Dalam iringan bibir yang terungkap (*
Leave a Reply