PANGKALPINANG, LASPELA – Bakal Calon Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin atau Prof Udin, menunjukkan komitmen nyatanya terhadap inklusi sosial dengan memperkenalkan teknologi hasil risetnya yang ditujukan bagi penyandang tunawicara.
Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan hangat bersama Mentilin Band, grup musik asal Bangka Belitung yang seluruh anggotanya merupakan penyandang disabilitas, Senin (21/7/2025).
Bersama Ketua Bappilu PDIP Babel, Imam Wahyudi, Prof Udin menemui Mentilin Band yang akan berangkat ke Jakarta untuk tampil sebagai bintang tamu di ajang bergengsi Indonesian Drummer Percussion 2025 di Taman Ismail Marzuki (25–27 Juli 2025).
Tak hanya memberikan semangat, Prof Udin juga memperkenalkan inovasi teknologi berupa basis data speech Bahasa Indonesia untuk penyandang tunawicara.
“Aplikasi ini akan tersedia gratis di Play Store dan App Store. Saya ingin teknologi menjadi alat pembebas dan jembatan komunikasi,” ujarnya.
Mentilin Band sendiri merupakan bagian dari kolaborasi seni disabilitas yang dibina oleh Edy Mataris dan Bangka Deef Art Community.
Kelompok ini berhasil menembus ajang nasional dan akan tampil sejajar dengan band-band non-disabilitas dari berbagai daerah.
Ajang prestisius itu akan digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada 25–27 Juli 2025, dan Mentilin didapuk sebagai bintang tamu (guest star).
Tentu hal ini merupakan suatu kehormatan yang tak hanya membanggakan komunitas disabilitas, tetapi juga membawa nama Bangka Belitung ke pentas nasional.
Edy Mataris berharap jika Prof Udin terpilih sebagai Wali Kota, inklusi terhadap penyandang disabilitas tidak hanya menjadi program tambahan, melainkan bagian dari arus utama kebijakan.
“Mentilin adalah contoh bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi. Yang dibutuhkan hanya akses dan dukungan,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting yang menegaskan bahwa keberpihakan terhadap kelompok marjinal harus dibarengi dengan langkah nyata, baik lewat teknologi maupun kebijakan. (dnd)
Leave a Reply