Belajar untuk Mengajar, Mengajar untuk Belajar

Tiara Lenita (dok pribadi Tiara Lenita)

PANGKALPINANG, LASPELA — Tidak semua orang menemukan mimpinya di usia muda. Tapi bagi Tiara Lenita, mimpi itu datang begitu jelas ketika ia masih duduk di bangku kelas 3 SD. Di tengah hiruk-pikuk dunia anak-anak yang gemar bermain dan berkhayal, Tiara kecil justru telah menambatkan hatinya pada satu cita-cita: menjadi guru.

Lahir di Pangkalpinang, 15 September 2006, Tiara adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ia tumbuh dalam keluarga yang mengajarkannya arti kerja keras, kedisiplinan, dan ketulusan. Nilai-nilai itu ia bawa hingga ke bangku kuliah, saat ia memutuskan memilih Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Muhamadiyah sebagai jalan hidupnya.

“Saya ingin membantu lebih banyak anak-anak untuk menemukan mimpi mereka,” ujar Tiara dengan mata berbinar.

Pilihan jurusan itu bukan sekadar pilihan akademik, tapi wujud dari misi hidupnya. Ia percaya bahwa pendidikan adalah akar dari semua perubahan. Ia ingin menjadi bagian dari perubahan itu—menjadi seseorang yang hadir di awal perjalanan anak-anak, saat mereka masih belajar mengenali dunia dan diri sendiri.

Meski masih muda, visi Tiara melampaui zamannya. Ia tidak hanya ingin menjadi guru, tetapi juga bercita-cita menjadi dosen. Ia ingin terus belajar, berbagi ilmu, dan menyalakan semangat belajar dalam diri orang lain. Prinsipnya: belajar untuk mengajar, mengajar untuk belajar.

Baca Juga  Edukasi Pengelolaan Sampah Sejak Dini, PT Timah Serahkan Bantuan Tempat Sampah Terpilah

“Saya merasa saya memang ditakdirkan untuk menjadi seorang pengajar, dan saya selalu memegang prinsip: belajar untuk mengajar, mengajar untuk belajar,” ujarnya mantap.

Semangat belajar Tiara tidak hanya terlihat dari nilai-nilai akademiknya, tapi juga dari caranya memaknai hidup. Ia hidup dengan filosofi sederhana namun kuat: “Cukup satu langkah dalam sehari, dan gapailah puncaknya.”

Baginya, menjadi lebih baik tidak selalu harus dengan langkah besar. Satu langkah kecil yang konsisten sudah cukup untuk mendekatkan diri pada tujuan.

Maka tak heran jika di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi aktif yang juga aktif berorganisasi, Tiara tetap memprioritaskan kuliah. Ia mengatur waktunya dengan membuat daftar kegiatan harian yang ia susun berdasarkan skala prioritas dan tenggat waktu.

“Setiap pagi saya menulis to-do list hari itu. Hal ini membantu saya tetap fokus dan tidak melewatkan tanggung jawab,” katanya.

Baca Juga  Markus Deg-degan Hutang Pengaruhi WTP, Janji Perbaiki Kinerja hingga Laporan Keuangan 

Dalam hidupnya, Tiara tidak mengejar kesempurnaan. Ia hanya ingin tetap berjalan—sedikit demi sedikit, namun pasti. Harapannya pun sederhana tapi sarat makna: semoga ia selalu konsisten memperjuangkan apa yang sudah ia mulai.

Dari ruang kelas masa kecilnya di Pangkalpinang, hingga bangku kuliah hari ini, Tiara adalah cermin dari harapan itu sendiri. Ia menunjukkan bahwa mimpi tidak harus besar untuk menjadi berarti. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulainya, dan ketulusan untuk terus menjaganya.

Prestasi:

1. Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia (Bpi) S-1 DN Kemdikbudristek 2024
2. ⁠Peraih Nilai Tertinggi Peminatan MIPA Angkatan 2024 SMAN 2 Sungaiselan
3. ⁠ Duta Pelajar Hukum dan HAM 2023
4. Juara 2 lcc fisika expo se Pulau Bangka
5. ⁠Juara 3 FLS2N Cabang Lomba Film Pendek Tingkat Kabupaten Bangka Tengah 2023
6. ⁠Top 10 Duta Baca Perpustakaan Aksiologi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (masih proses seleksi)
7. ⁠Lolos Skema Pendanaan PKM-RSH 2025

Leave a Reply