PANGKALPINANG, LASPELA – Di tengah himpitan ekonomi yang terjadi saat ini, menjadi tantangan dan langkah strategi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan terus membaik.
Bank Indonesia menerapkan berbagai strategi dalam pertumbuhan ekonomi yakni membangun dan memperkuat sinergi, kolaborasi, koordinasi, komunikasi yang kuat dengan seluruh kekuatan.
Kepala Bank Indonesia Babel Rommy S Tamawiwy menegaskan untuk mewujudkan itu semua Bank Indonesia hadir di Bangka Belitung, sebagai mitra strategis bersama pemerintah untuk membangun kekuatan bersama.
“Sehingga di tengah perjuangan yang luar biasa ini pertumbuhan ekonomi di Babel akan kita dorong untuk terus membaik,” kata Tamawiwy.
Menghadapi tantangan di tahun 2025 ini baik dalam sisi global, regional, maupun daerah harus dengan suatu komitmen bersama maka akan bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang ada sehingga bisa mendorong perekonomian di Bangka Belitung ini.
Peluang ekspor di Bangka Belitung menjadi penyumbang saat ini masih pada sektor pertambangan. BI dan stakeholder lainnya pun berupaya terus mendorong sektor lainnya, tidak hanya mengandalkan sektor pertambangan saja, namun sektor lain seperti pertanian, perkebunan, dan lainnya juga bisa mendongkrak untuk pertumbuhan ekonomi di Babel, misalnya potensi saat ini di sawit, perkebunan, dan masih memiliki lahan yang luas untuk mengembangka sektor sawit, sehingga ekspor CPO memiliki penyumbang yang luar biasa.
Selain itu juga Bank Indonesia tetap pada tupoksinya yakni Bank Indonesia hadir di pilar Otoritas Moneter, pilar Makroprudensial, dan pilar pada sisi pembayaran serta pengendalian uang rupiah.
“Tiga pilar inilah yang menjadi ruang lingkup Bank Indonesia untuk ada di daerah dan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh mitra strategis,” terangnya.
*Media Mitra Strategis*
Tak sampai di situ peran dari media juga sangat penting untuk membentuk ekspektasi masyarakat dan membangun kapasitas baru di tahun 2025.
“Kita menggelar kegiatan forum komunikasi media atau Capacity Building bersama wartawan ekonomi Bangka Belitung, karena media merupakan salah satu mitra strategis Bank Indonesia,” tuturnya.
Rommy S Tamawiwy mengatakan tujuan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan sinergi, koordinasi dan kompetensi wartawan media yang ada di Babel khususnya untuk mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia.
“Melalui kegiatan ini kita memberikan pembekalan dan pelatihan kepada rekan-rekan wartawan yang ada di Provinsi Babel,” ungkapnya.
Rommy membeberkan pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak dari penegakan hukum yang melanda di wilayah terkait perkara dugaan tipikor komoditas timah. Namun terlepas dari itu semua biar menjadi tugas Aparatur Penegak Hukum (APH) dalam penegakan hukum ini.
“Dan dari kita hanya melihat dari apa yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum memberikan dampak bagi sektor yang lainnya, tapi itu mungkin dalam jangka pendeknya, kita berharap untuk jangka panjang ada kebaikan-kebaikan pemulihan semua sektor, sehingga pada akhirnya memberi berkah kepada masyarakat,” sebutnya.
Menurutnya, dalam mensukseskan suatu kebijakan tidak terlepas dari ekspektasi masyarakat, sehingga diharapkan peran dari media dalam mentransmisikan kebijakan tersebut kepada masyarakat.
“Diharapkan melalui kegiatan ini para wartawan bisa menyerap ilmu-ilmu yang disampaikan narasumber, sehingga kedepan ketika men-deliver seluruh kebijakan Bank Indonesia tepat dari sisi akurasinya keseimbangan informasi dan pada akhirnya terjadi peningkatan literasi masyarakat yang mana harus disuguhkan dengan berita-berita yang tepat, baik dan akurat, sehingga peningkatan literasi yang kita inginkan juga bisa tercapai dan masyarakat Babel bisa teredukasi dengan baik juga,” terangnya.
Bank Indonesia sangat berperan penting dalam melangsungkan efektivitas kebijakan, dengan tujuan agar tidak meningkatnya ketidakpastian global. Komunikasi kebijakan Bank Sental juga berperan penting dalam penguatan transparansi dan akuntabilitas BI melalui perluasan informasi masyarakat terkait prudensial, kebijakan sistem pembayaran, bagaimana membantu menggerakkan ekspetasi publik dan pelaku pasar, serta mengurangi ketidakpastian di masyarakat.
“Komunikasi BI dilakukan dengan melibatkan peran serta dari media dalam mengedukasi kepada masyarakat terkait,” tutupnya. (chu)
Leave a Reply