Bukan Saingan, BUMDes dan Koperasi Merah Putih Harus Bersatu

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (Mendes PDT) Yandri Susanto, saat diwawancarai wartawan di kediaman dinas Gubernur Babel, Kamis (3/7/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (Mendes PDT) Yandri Susanto menggarisbawahi pentingnya sinergi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Desa (KopDes).

Dua entitas ekonomi desa ini menurutnya tak boleh berdiri sendiri-sendiri, apalagi bersaing dan saling mematikan, melainkan bisa berkolaborasi sesuai peran dan unit usaha masing-masing justru harus saling menopang.

“Pesan Presiden jelas BUMDes dan Koperasi harus saling mendukung. Jangan rebutan peran. Ini bukan soal siapa lebih besar, tapi bagaimana keduanya menjadi motor ekonomi desa bersama,” katanya.

Ia mencontohkan, jika BUMDes fokus pada pariwisata desa, maka Koperasi bisa menyiapkan layanan pendukung seperti kuliner, suvenir, atau penyediaan bahan pokok. Bahkan, ia menyebut sudah banyak desa yang membuktikan keberhasilan kombinasi ini — dari ekspor ikan mas koki di Banten, unit servis HP, hingga peternakan ayam petelur di beberapa daerah.

Baca Juga  Jamintel Reda Mantovani: Dana Koperasi Merah Putih Harus Tepat Sasaran, Jangan Gunakan untuk Judul!

 

Potensi Unggulan Jadi Kunci
Yandri menekankan bahwa strategi pembangunan desa ke depan harus berbasis pada potensi unggulan lokal. Ia mengajak desa-desa untuk berhenti meniru, dan mulai menggali kekuatan sendiri. Oleh karenanya, dibawah naungan Koperasi Merah Putih ini bisa mengakomodir dan mengembangkan potensi desa. Koperasi ini unit usahanya bukan mengarah ke simpan pinjam, melainkan wadah pengembangan potensi desa.

Baca Juga  Perkuat Peran Sosial dan Keagamaan, PT Timah Salurkan Bantuan untuk Perbaikan Masjid Al Muhajirin Nelayan 1 

“Kalau Desa A punya potensi cabai, jangan ikut-ikutan, desa B ternak ayam. Sebaliknya, desa tetangga yang punya potensi telur, fokuslah di situ. Bangun ekosistem antardesa. Ini penting dalam mendukung program makan siang bergizi yang kini sedang digalakkan pemerintah,” paparnya.

Dengan pemetaan potensi dan arah pembangunan yang terfokus, Yandri yakin desa-desa di Bangka Belitung dan seluruh Indonesia bisa menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan, bukan semata tergantung dari dana transfer pusat. (rul)

Leave a Reply