Bangun Sinergi, BI Babel Gelar Capacity Building Bersama Media

 Capacity Building Perwakilan Bank Indonesia Babel bersama insan pers ekonomi Bangka Belitung di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

JAKARTA, LASPELA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar Capacity Building bersama para wartawan ekonomi Bangka Belitung, Selasa (1/7/2025) di Jakarta.

Forum komunikasi ini menjadi wadah memperkuat sinergi antara media dan BI, sekaligus membentuk ekspektasi masyarakat serta membangun kapasitas baru menghadapi tantangan tahun 2025.

Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BI Babel, Rommy S. Tamawiwy, dan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang strategis di Bank Indonesia, seperti Harry Aginta (Ekonom Ahli, Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter), Ardina Ayu Dwiratna (Ekonom Senior, Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran), serta Faried Caesar Nugroho (Ekonom Senior, Departemen Kebijakan Makroprudensial). Acara ini diikuti oleh 27 perwakilan media lokal dari cetak, elektronik, radio, hingga media daring.

“Melalui kegiatan ini kita memberikan pembekalan dan pelatihan kepada rekan-rekan wartawan yang ada di Provinsi Babel,” kata Rommy.

Ia menegaskan pentingnya peran media dalam mendukung komunikasi kebijakan BI, terutama dalam menghadirkan pemberitaan yang berkualitas di tengah dinamika ekonomi dan tantangan daerah.

“Melalui Capacity Building diharapkan bisa membekali media dalam berbagai sisi, sehingga kualitas pemberitaan menjadi luar biasa, pembahasaan yang baik, dan di tengah dinamika dalam membangkitkan harapan harus ditulis karena ada tantangan dan ada harapan pada potensi unggulan kita yang masih ada,” tambahnya.

Baca Juga  Hari Bhayangkara, Polres Bangka Barat Tekankan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik

Rommy juga menjelaskan, forum ini bukan sekadar ajang berbagi informasi, namun juga sebagai bentuk penguatan ekspektasi masyarakat serta penyampaian arah kebijakan BI di tahun 2025.

“Untuk itu melalui forum ini diharapkan peran dari media, karena media merupakan salah satu mitra strategis Bank Indonesia,” ujarnya.

Menanggapi isu perekonomian daerah, Rommy menyoroti bahwa dinamika hukum yang tengah berlangsung terkait kasus dugaan korupsi komoditas timah dapat memberikan dampak jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun ia optimistis, ke depan akan ada perbaikan menyeluruh di berbagai sektor.

“Dan dari kita hanya melihat dari apa yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum memberikan dampak bagi sektor yang lainnya, tapi itu mungkin dalam jangka pendeknya, kita berharap untuk jangka panjang ada kebaikan-kebaikan pemulihan semua sektor, sehingga pada akhirnya memberi berkah kepada masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga  Majukan Bangka Barat, Markus Minta Dukungan dan Bantuan Polri

Rommy juga menegaskan bahwa BI tetap berfokus pada tiga pilar utama: Otoritas Moneter, Makroprudensial, dan Sistem Pembayaran, sebagai bagian dari komitmen memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh mitra strategis.

“Tiga pilar inilah yang menjadi ruang lingkup Bank Indonesia untuk ada di daerah dan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh mitra strategis,” ungkapnya.

Dalam hal keberhasilan implementasi kebijakan, ia menekankan pentingnya membentuk ekspektasi masyarakat yang sejalan dengan visi kebijakan nasional.

“Diharapkan melalui kegiatan ini para wartawan bisa menyerap ilmu-ilmu yang disampaikan narasumber, sehingga ke depan ketika mendeliver seluruh kebijakan Bank Indonesia tepat dari sisi akurasinya, keseimbangan informasi dan pada akhirnya terjadi peningkatan literasi masyarakat,” ujarnya.

Terakhir, Rommy menyebut bahwa komunikasi yang efektif dari Bank Sentral, termasuk melalui peran media, berfungsi penting dalam mengurangi ketidakpastian global dan mendorong keterbukaan informasi.

“Komunikasi BI dilakukan dengan melibatkan peran serta dari media dalam mengedukasi kepada masyarakat terkait,” tutupnya. (chu)

Leave a Reply