NAMANG, LASPELA – Desa Namang yang terletak di Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah patut menjadi desa percontohan bagi desa-desa atau daerah lainnya di Bangka Belitung.
Selain itu Desa Namang juga menjadi salah satu desa yang dinobatkan oleh Presiden Republik Indonesia, melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia menjadi delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN Village Network (AVN), untuk kategori “One Village One Product” (OVOP) pada bulan Juli tahun 2023 lalu.
Tak sampai di situ Desa Namang menyisihkan 75.000 desa yang ada, bersama 9 desa lainnya itu mewakili Indonesia di AVN, untuk kategori “One Village One Product” (OVOP) melalui produk madu dan ladanya.
Juga prestasi lain seperti Penghargaan Wana Lestari 2010, Penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara 2013, Penghargaan Hutan Pelawan sebagai Hutan Pariwisata Award Bidang Lingkungan, Penghargaan Paramakarya 2017 dan teranyar, menjadi Desa Mandiri serta Desa Wisata di tahun 2023.
Baru-baru ini Desa Namang masuk 4 besar tingkat nasional Desa Berketahanan Pangan dan Iklim oleh Kementrian Desa RI, masih banyak lagi prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Desa Namang tersebut.
Maka itu tak heran, seluruh Kades se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkunjung ke Desa Namang untuk belajar dan menggali potensi apa yang nantinya bisa dibawakan ke desa masing-masing.
“Desa Namang ditetapkan masuk empat besar tingkat nasional Desa Berketahanan Pangan dan Iklim oleh Kementrian RI, maka hari ini Kades se-Babel berkunjung ke Desa kita untuk belajar dan berbagi pengalaman dengan kami dan menggali potensi disini,” kata Kades Namang Zaiwan kepada media ini, usai menerima kunjungan Kades se-Babel di saung sawah Namang, Rabu (18/6/2025).
Disampaikan Zaiwan dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan banyak potensi unggulan yang ada di Desa Namang ini, mulai dari Madu Pelawan, sawah, peternakan sapi, bank sampah, sampai ke Pangan.
“Apa yang telah kami kerjakan baik penghargaan ditingkat nasional, dimana saya sudah mendapatkan penghargaan dua kali dari Presiden yang berbeda, di tahun 2010 penghargaan dari Pak SBY dan tahun 2017 penghargaan dari Pak Joko Widodo, dan juga mendapatkan 4 penghargaan dari Direktur Jenderal dan 6 penghargaan dari Kementerian, dan ini yang akan kita terapkan ke desa-desa lain,” jelasnya.
Zaiwan menitipkan pesan kepada para Kades untuk selalu berbuat baik selagi menjadi Kepala Desa, tinggalkan kenangan yang baik untuk masyarakat dan anak cucu di kemudian hari.
“Saya yakin semua desa ini memiliki potensi unggulan masing-masing tinggal bagaimana kita bersama dengan masyarakat untuk menggali dan memajukan potensi tersebut,” sebutnya.
Dikatakan Zaiwan, untuk Desa Namang sendiri memiliki keunikan dari desa lain yakni memiliki hutan pelawan dan disitu menghasilkan madu dari hutan liar tersebut yang dinamakan “Madu Pelawan”. Dari situlah Desa Namang dikenal ditingkat nasional maupun internasional.
“Saya disini tidak membanggakan diri, tujuan saya hanya ini sharing berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada para Kades yang hadir disini, kita sama tidak ada bedanya cuma bagaimana kita terus berupaya bekerja keras untuk membangun desa kita lebih baik dan dikenal lebih luas lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu Kades Mekar Jaya Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur, Samsudin mengucapkan terimakasih karena telah disambut dengan hangat atas kunjungan dirinya ke Desa Namang ini.
“Saya sudah tiga kali berkunjung ke Desa Namang ini, dan saya sendiri melihat potensi di Desa Namang ini sangat bagus dan juga telah memperoleh segudang prestasi,” ucapnya.
Dia menyebutkan, dalam pertemuan tersebut banyak pelajaran dan potensi yang diambil dan akan diterapkan ke Desa Mekar Jaya.
“Seperti di Desa Namang ini potensinya dikenal dengan Hutan Pelawan yang menghasilkan “Madu Pelawan”, dan di kita (Mekar Jaya-red) ada mangrove. Nah mungkin nantinya kedepan kita bisa belajar dengan Pak Kades Namang Zaiwan, bisa membudidayakan madu mangrove,” tutupnya. (chu)
Leave a Reply