TOBOALI, LASPELA–Penjabat Sekretaris Daerah Bangka Selatan, Hefi Nuranda menjelaskan pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mendapatkan alokasi dana sekitar Rp 70 miliar. Dana tersebut digunakan untuk program ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bangka Selatan tahun 2025.
Program ketahanan pangan dirancang secara terpadu melalui sinergi antara Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Kementerian Pertanian RI.
“Program ketahanan pangan di Bangka Selatan tahun 2025 tetap menjadi prioritas pembangunan daerah. Program ini dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Setidaknya pada tahun ini beberapa kegiatan telah disiapkan, antara lain bantuan pupuk, bantuan bibit, bantuan olah lahan, penyediaan peralatan pertanian, program cadangan pangan Bulog, pengembangan dan pemeliharaan irigasi, serta pengembangan budidaya cabai,” kata Hefi, Jumat (30/5/2025).
Hefi menyebut, akumulasi alokasi anggaran dari berbagai kegiatan tersebut mencapai lebih dari Rp70 miliar untuk tahun 2025. Anggaran tersebut bersumber dari berbagai level pemerintahan.
“Dari total alokasi anggaran tersebut, skema pendanaannya terbagi dari pusat, provinsi, dan kabupaten. Di tingkat kabupaten, program ini dilaksanakan melalui dua dinas, yaitu Dinas Pertanian dan Dinas PUPR,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, di tengah kondisi efisiensi anggaran APBD yang juga terjadi di berbagai daerah, pihaknya terus berupaya proaktif dalam mengakses program-program dari pemerintah pusat.
“Dengan kondisi efisiensi anggaran APBD saat ini, tentu kita harus bekerja lebih proaktif untuk menjemput program-program ketahanan pangan dari pusat. Alhamdulillah, pada tahun ini kita mendapatkan kucuran APBN yang tidak sedikit,” ungkap Hefi.
Dengan teralokasikan anggaran yang signifikan di Kabupaten Bangka Selatan serta pendekatan lintas sektor, lanjut Hefi Pemkab Bangka Selatan berharap program ketahanan pangan 2025 dapat berjalan optimal dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Khususnya petani dan pelaku usaha pertanian di daerah,” pungkasnya. (Pra)
Leave a Reply