Foto Suryagrafi dari Pantai Pasir Padi Pangkalpinang Ikut Serta dalam Pameran Foto Internasional

Sebuah karya foto Irman Ariadi dengan judul Suryagrafi Pantai Pasir Padi Pangkalpinang ikut serta dalam pameran Internasional di Amerika Serikat.

PANGKALPINANG, LASPELA–Sebuah karya foto Irman Ariadi dengan judul Suryagrafi Pantai Pasir Padi Pangkalpinang ikut serta dalam pameran Internasional di Amerika Serikat. Foto dengan latar belakang budaya, festival Pasir Padi, budaya Peh Cun dikombinasikan dengan garis matahari hanya bermodalkan pinhol kamera, pinhol berbentuk selinder, berbahan dasar kaleng. Berbekal kamera pinhol yang dipasang selama 43 hari untuk menangkap garis matahari, sebelum Peh Cun, saat Peh Cun dan sesudah Peh Cun.

 

Irman Ariadi, seorang pemandu wisata, terpanggil untuk memadukan keindahan pariwisata dengan budaya Peh Cun dalam bentuk sebuah karya foto. Dan karya foto langsung dipertegas dengan tulis Pantai Pasir Padi Pangkapinang.

“Saya seorang pemandu wisata. Terpesona dengan keindahan Pantai Pasir Padi, terpanggil mengetahui lebih jauh budaya Pe Chun. Budaya dan pariwisata dipadukan dalam sebuah karya foto yang berkaitan dengan garis matahari. Dan dalam karya itu, langsung tertulis Pantai Pasir Padi Pangkalpinang, selain sebagai bentuk promosi ke dunia internasional, memudahkan pencairan wisatawan sekaligus mengundang wisatawan datang ke Pantai Pasir Padi. Kunjungan wisatawan diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan,” ungkap Irman Ariadi, Selasa (27/5/2025).

Irman Ariadi mengisahkan foto tersebut bercerita tentang jejak sinar matahari dari siang hari hingga terbenam selama 43 hari, pengambilan gambar dilakukan pada tanggal 6 Juni – 19 Juli 2024. Pemilihan tanggal tersebut untuk mengetahui fenomena intensitas cahaya matahari, karena pada periode pengambilan gambar terdapat peristiwa kebudayaan di Pangkalpinang.

 

Imaji yang tercipta didominasi warna biru dengan tulisan Pasir Padi Beach yang terpotong, pada bagian atas terlihat jelas perbedaan warna intensitas cahaya matahari. Teknik pengambilan dengan gaya long exposure menyebabkan semua benda yang bergerak tidak akan terekam, kecuali jika benda tersebut memiliki intensitas cahaya yang besar, seperti halnya matahari.

 

Media rekam yang digunakan adalah kertas foto hitam putih negatif yang memiliki lapisan perak dan peka cahaya. Sedangkan kamera yang digunakan adalah kamera buatan sendiri berbetuk silinder yang terbuat dari bahan kaleng.

Irman Ariadi menambahkan pameran kali ini merupakan pameran yang ketiga kali diikuti. Penyelenggara Pameran tersebut adalah NJ Pinhole Club sebagai bagian keikutsertaan pada perayaan worldwide pinhole day 2025. Kegiatan pameran mengambil tempat di Unique Photo Philadelphia dari tanggal 1 April hingga 31 Mei 2025.

 

Ada 55 pegiat seni fotografi dari berbagai penjuru dunia dengan menghadirkan sekira 200 karya foto yang telah lolos kurasi sesuai dengan ketentuan keikutsertaan pameran. Selain Irman, ada lima orang pegiat seni fotografi lubang jarum dari Indonesia yang ikut serta dalam pameran tersebut. (*/rel)

 

 

Leave a Reply