TOBOALI, LASPELA – Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Bangka Selatan, Sumindar mengungkapkan data inventarisasi persoalan anak di Basel disebabkan oleh paparan informasi digital tanpa filter, pergaulan bebas tanpa kontrol, disharmoni keluarga, dan kemiskinan.
“Jika kita tidak saling peduli, maka masa depan generasi penerus kita ini sangat terancam. Untuk itu, kita melaksanakan Program Bersinar mulai dari sekarang, hingga Desember 2025 dan ditargetkan menjangkau minimal 60 persen sekolah tingkat SD, serta SMP di Basel,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, peta pembinaan juga akan disampaikan ke Dinas Pendidikan guna memperkuat koordinasi antar instansi.
“Semua kegiatan dilakukan secara gratis, dan hasil pelaksanaannya akan dievaluasi setiap bulan sebagai bagian dari penilaian kinerja bidang,” ucapnya.
Ia pun meminta pihaknya gerak cepat dalam melakukan verifikasi penyusunan perangkat kegiatan sehingga terget tercapai sampai akhir tahun 2025.
“Saya meminta Kabid PPPA dan UPTD PPPA segera menyusun perangkat pelaksanaan kegiatan agar inovasi ini berjalan dengan semaksimal mungkin,” tandas Sumindar.
Namun begitu, ia berharap seluruh sekolah di Basel menjadi lingkungan yang bebas perundungan, ramah anak.
“Harapan kita setiap sekolah di Basel tidak ada lagi bullying dan hal negatif lainnya sehingga menghasilkan generasi yang cerdas memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan hak-haknya sebagai anak,” pungkasnya. (Pra)
Caption: Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Basel, Sumindar.
Leave a Reply