Toponimi Kampung Kelapa (Kampung Ampang)

Dato' Akhmad Elvian, DPMP, Sejarawan dan Budayawan Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia.

Avatar photo
Dato' Akhmad Elvian, DPMP.

TOPONIMI bukan sekedar tentang asal usul nama, akan tetapi dibalik unsur nama tersebut terdapat budaya dan sejarah yang panjang tentang kampung atau wilayah geografis yang ditempati. Kadang kadang leluhur memberikan nama yang unik bagi wilayah kampung tempat pemukimannya sebagai bagian dari identitas dan di dalamnya terkandung makna simbolis dan filosofis serta doa atau ajaran bagi pewarisnya untuk merawat dan meruwat lingkungan kehidupannya agar tetap lestari.

 

Kampung kampung di Pulau Bangka memiliki nama dan Toponimi yang unik, misalnya Kampung Kelapa Kabupaten Bangka Barat yang kita kenal sekarang, dahulunya bernama Kampung Ampang. Sejarah diubahnya nama tersebut ketika terjadi perlawanan atau perang rakyat Bangka yang dipimpin oleh Depati Amir melawan Belanda.

(Tanda titik oranye adalah Kampung Ampang yang sekarang adalah Kampung Kelapa berdasarkan Kaart van het Eiland Banka, H.M Lange 1845-1846)

Perang rakyat Bangka terjadi hampir di seluruh pelosok Pulau Bangka. Dalam peperangan pasukan Depati Amir menggunakan racun yang mematikan sebagai alat perang untuk membunuh pasukan Belanda. Pertempuran besar pasukan Amir melawan Belanda terjadi di daerah Lukok, Cepurak , Mendara, Mentadai, Ampang, Tadjaubelah, Ketiping, Titi Puwak dan Titi Medang.

 

Dalam  pertempuran di Ampang pasukan perlawanan rakyat Bangka dipimpin oleh Depati Hamzah atau Tjing, adik dari Depati Amir dan dalam pertempuran digunakan racun yang mematikan. Dalam surat Residen Bangka kepada Gubernur Jenderal, Belinju 26-1-1851/ XIV-A (ANRI:BL: 25-3-1851 No.13 hal.8):

”Sehubungan dengan serangan pos militer di Ampang seperti yang dimaksud dalam surat saya terdahulu 4 Juli 1850 LaH/IV, sebelum penyerangan untuk menduduki Ampang telah diracuni makanan dan sumber air pasukan Belanda oleh seorang bernamaTebong dan menyebabkan kematian bagi semua pasukan Belanda di Ampang.”

 

Akibat peristiwa memalukan bagi pasukan Belanda tersebut kemudian pasukan Belanda membakar kampung Ampang. Menelisik Kaart van het Eiland Banka, H.M Lange, 1845 en 1846, bahwa posisi dari kampung Ampang yang dibakar Belanda tersebut adalah pada posisi Kampung Kelapa sekarang. Toponimi Kampung Kelapa berasal dari nama spesifik nama Pohon Kelapa, sedangkan nama Ampang toponiminya berasal dari kata Ampang yang berarti Tebet yang dibuat untuk menahan air. (*)

Leave a Reply