Bank Indonesia Ikut Sukseskan Pesona Belitung Beach Festival 2025

BELITUNG, LASPELA – Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ikut berpartisipasi dalam gelaran event Pesona Belitung Beach Festival (PBBF) 2025 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung dalam upaya memperkuat daya saing pariwisata daerah.

Acara yang menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) ini bertujuan mendorong promosi pariwisata berkelanjutan dan memperkuat ekonomi kreatif di daerah.

Mengusung tema “Harmonisasi Alam dan Akulturasi Budaya Pesisir”, PBBF 2025 berlangsung selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Mei 2025, dengan menampilkan berbagai kebudayaan khas daerah sebagai upaya mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari event tahunan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertajuk “Explore Babel 2025”, yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli 2025 mendatang.

PBBF 2025 diawali dengan penyelenggaraan Talkshow Pariwisata bertema “Beyond Destination: Strategic Partnership untuk Transformasi Pariwisata Belitung” pada 9 Mei 2025.

Talkshow ini dihadiri 80 peserta dari unsur pemerintah daerah, akademisi, serta pelaku pariwisata dan industri kreatif. Diskusi berfokus pada strategi memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan pariwisata yang berdaya saing tinggi, inovatif, dan berkelanjutan.

Hadir sebagai narasumber yakni Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy; Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Betsy Dian Astri; dan Mentor Desa Wisata Institute, Dr. Destha Titi Raharjana, serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Annyta yang bertindak sebagai moderator. Bupati Belitung, H. Djoni Alamsyah Hidaya juga turut hadir untuk memberikan sambutan inspiratif bagi para peserta.

Dalam sesi paparan, Rommy menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang tumbuh 4,60% pada triwulan I 2025, meningkat signifikan dari 0,94% pada triwulan sebelumnya.

“Bank Indonesia juga terus mendorong gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) untuk memperkuat konsumsi produk lokal dan mendorong peningkatan kunjungan wisata domestik, sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi daerah,” ujarnya.

Rommy menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat pariwisata dan mengajak seluruh pihak untuk mewujudkan pengembangan pariwisata di Belitung melalui aksi nyata.

“Bank Indonesia juga berkomitmen mendukung upaya ini melalui berbagai program strategis yang telah dijalankan bersama pemerintah daerah, seperti peningkatan kapasitas pelaku UMKM pendukung pariwisata sebagai bagian dari ekosistem,” kata Rommy.

Betsy Dian Astri dari Kemenpar RI menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mendorong pariwisata berkelanjutan.

Betsy juga memaparkan lima program unggulan Kemenpar, yaitu Program Wisata Bersih, Tourism 5.0, Pariwisata Naik Kelas, Karisma Event Nusantara (KEN), dan penguatan Desa Wisata sebagai pilar utama pariwisata berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Destha Titi Raharjana, dari Desa Wisata Institute menyoroti pentingnya penguatan SDM pariwisata dan pengembangan produk khas daerah.

Destha mendorong agar produk unggulan seperti ketam isi segera dipatenkan sebagai identitas khas Belitung melalui sertifikasi Indikasi Geografis (INDIGEO).

“Desa Wisata Terong saat ini diajukan menjadi nominasi The Best Village Tourism oleh Kemenpar, yang diharapkan menjadi daya dorong peningkatan daya saing pariwisata Belitung di tingkat global,” ujar Destha. (*/rls)

 

Leave a Reply