TOBOALI, LASPELA–Jumlah kasus yang diderita masyarakat Kabupaten Bangka Selatan periode Januari sampai April 2025 terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun dari seluruh puskesmas di wilayah Bangka Selatan total kasus penyakit selama empat bulan sudah mencapai 8.840 kasus. Dan yang terbanyak adalah hipertensi sebanyak 1.541 kasus. Urutan kedua adalah penyakit maag sebanyak 1.459. Urutan ketiga,
ISPA, 1.385 kasus.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Bangka Selatan (Basel) mendata ada 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat pada triwulan pertama tahun 2025.
“Dari 10 penyakit yang diderita masyarakat ini, terdapat 8.840 kasus yang terdata di DKPPKB Basel, yang didapat dari Pukesmas yang ada di Basel sejak Januari hingga April 2025,” kata Kepala DKPPKB Basel dr. Agus Pranawa, Rabu (21/5/2025) siang.
Agus mengungkapkan, dari 10 penyakit dengan total 8.840 kasus tersebut terdiri dari Essential (primary) hypertension (Hipertensi) 1.541 kasus, Dyspepsia atau penyakit Maag, 1.459 kasus, Acute upper respiratory infections of muitiple and unspecfied sites atau ISPA, 1.385 kasus.
“Penyakit Acute upper respiratory infection unspecified atau Infeksi Saluran Pernapasan bagian atas yang tidak spesifik ada 988 kasus, Non-insulin-dependent diabetes mellitus atau Dabetes Melitus ada 906 kasus, Acute nasopharyngitis (Coommon cold) atau Infeksil Virus yang terjadi pada saluran pernapasan Atas 620 kasus, pulpitis atau peradangan pada pulpa gigi, 607 kasus,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dikutip dari berbagai sumber Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, hingga stroke.
Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi bisa bermacam-macam, bisa juga tidak diketahui. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi bisa dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder.
Hipertensi primer adalah jenis darah tinggi yang penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, dan biasanya berkembang perlahan dalam waktu bertahun-tahun. Hipertensi primer merupakan jenis darah tinggi yang paling sering ditemukan.
Sementara itu, hipertensi sekunder adalah jenis tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit lain, dan bisa terjadi secara mendadak, termasuk pada anak-anak.
Kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan hipertensi sekunder antara lain: Penyakit ginjal, Hipertiroidisme, Penyakit jantung bawaan, Kelainan bawaan pada pembuluh darah, Penyalahgunaan NAPZA, Penggunaan obat-obat tertentu, seperti dekongestan, pil KB, atau kortikosteroid, Sleep apnea, Kecanduan alkohol.
Hipertensi juga bisa dipicu oleh emosi. Contoh yang paling sering ditemukan adalah hipertensi jas putih atau white coat hypertension, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh rasa takut atau cemas saat menjalani tes kesehatan. Hipertensi ini hanya terjadi saat pemeriksaan di klinik atau rumah sakit oleh dokter, perawat, atau tenaga kesehatan, dan akan kembali normal ketika pasien di rumah. (*/pra)
Leave a Reply