Upacara Harkitnas, Sekda Babar Bacakan Amanat Menteri Komdigi

* Ajak Bangkitkan Kesadaran dalam Perubahan Menuju Kesejahteraan

Sekda Babar saat menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, di lapangan Atletik Pemkab Babar, Selasa (20/5/2025).

MENTOK, LASPELA  — Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-177 di Kabupaten Bangka Barat  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berlangsung khidmat.

Upacara Harkitnas ke-177 itu, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bangka Barat, Muhammad Soleh yang berlangsung di Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat, pada Senin (20/10/2025) pagi.

Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini turut dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari Aparatur Sipil Negeri (ASN) Bangka Barat, guru hingga pelajar sekolah yang ada di Kecamatan Mentok.

Namun, bukan sekedar seremonial tahunan, Soleh membacakan amanat dari Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini masyarakat sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa.

“Tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah. 117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan,” ungkap Soleh.

Ia menggambarkan, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing.

“Kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri. Kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup,” katanya.

Selain itu, dia juga menuntut masyarakat untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks.

“Disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita,” ucapnya.

Soleh meminta masyarakat turut menjaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah.

“Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama,” tuturnya.

Sementara itu, ia juga menggambarkan Harkitnas dirayakan untuk memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, seperti memahami akar pohon.

Soleh juga menekankan makna sejarah di balik Harkitnas, merujuk pada keputusan Presiden Soekarno tahun 1948 yang menetapkan hari lahir Boedi Oetomo sebagai tonggak kebangkitan nasional Indonesia. (oka)

 

Caption  : Upacara Harkitnas ke-177 di Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat.

Leave a Reply