KOBA, LASPELA- Tiga program inovasi milik Pemkab Bangka Tengah masuk top 10 KIPP Babel. Dan sekarang maju ke tahap verifikasi lapangan oleh tim penilai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2025.
Tiga inovasi tersebut di antaranya Kios Maritim dan Si Abang Tampan yang diinisiasi oleh Dinas Perikanan Bangka Tengah serta Mangrove yang diinisiasi Bappelitbangda Bangka Tengah.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi mengatakan inovasi pertama yang dilakukan verifikasi lapangan adalah program Kios Maritim di Desa Batubelubang yang memiliki empat keunggulan layanan publik, yakni penerbitan standar layak operasi (SLO), surat persetujuan berlayar (SPB), penerbitan kartu usaha kelautan dan perikanan (Kusuka) dan pembuatan BPJS ketenagakerjaan.
Ia mengatakan inovasi Dinas Perikanan yang kedua adalah program Si Abang Tampan yang merupakan inovasi sektor perikanan berbasis silvofishery kepiting bakau ramah lingkungan. Ia mengatakan Program Si Abang Tampan telah dibentuk di Desa Lubuklingkuk dan Desa Kurau Barat.
“Rata-rata pendapatan pembudidaya kepiting bakau sudah Rp 3,7 juta per orang setiap bulan, dan produksi bisa meningkat hingga 1.950 kilogram pada tahun 2024,” kata Imam, Kamis (8/5/2025).
Inovasi ketiga dari Bappelitbangda Bangka Tengah yaitu progam Mangrove di Desa Kurau Barat Kecamatan Koba.
Kepala Bappelitbangda Bangka Tengah, Joko Triadi mengatakan hutan mangrove di Kurau Barat mempunyai nilai ekonomi yang luar biasa seperti wisata alam, budidaya perikanan dan produk makanan dan minuman.
“Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, kita juga bisa mendapatkan nilai tambahan dari mangrove tersebut, tentu dengan konsep pelibatan masyarakat,” kata Joko.
Ia mengatakan Mangrove Munjang Kurau Barat menyediakan wisata alam yang indah dengan nuansa mangrove di dalam hutan yang masih terjaga keasriannya, dimana pengunjung per kelompok terdiri dari empat orang bisa menikmati adrenalin naik perahu di alur sungai sembari memandang hutan mangrove yang indah.
“Dengan biaya paket menginap Rp250 ribu per kelompok, pengunjung bisa menginap di kamp (tenda) di dalam hutan mangrove berikut santapan makanan budidaya perikanan dan kelapa hijau,” katanya.
Selain itu dengan menambah budget Rp100 ribu, pengunjung dapat menikmati pemandangan kunang-kunang yang telah disediakan.
Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda mengaku bangga dengan inovasi-inovasi yang telah diciptakan tersebut dan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat.
“Luar biasa, mudah-mudahan semakin membuahkan hasil, masuk nominasi inovasi terbaik di Provinsi Bangka Belitung dan pada akhirnya masuk ke tingkat nasional,” kata Efrianda. (ADV/Jon)
Leave a Reply