PANGKALPINANG, LASPELA — Hidayat Arsani membuat gebrakan terkait absensi pegawai mengawali kinerjanya sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) usai dilantik Presiden Indonesia Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.
Kebijakan ini tentu disambut oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Babel. Hidayat bahkan memberikan kelonggaran bagi pegawai yang mengantar anaknya sekolah untuk terlambat masuk kantor hingga pukul 08.30 Wib.
Absensi pegawai yang tadinya tiga kali sehari, pagi hari dari pukul 6.30 wib sampai 7.45 wib, kemudian siang 13.00 wib sampai pukul 13.30 wib, dan 16.00 Wib sampai dengan 18.00 Wib. Kini cukup dua kali saja, yakni pagi dan sore hari.
“Sesuai janji politik saya, apel ini tidak akan kita teruskan. Cukup satu bulan sekali pada tanggal 17 setiap bulannya. Absen cukup dua kali, khusus bagi yang mengantar anak sekolah paling lambat jam 08.30. Jadi tolong ini dapat disyukuri,” jelasnya, ketika menjadi inspektur apel Senin (21/4/2025) kemarin.
Tetapi ia mengingatkan, agar ASN jangan sampai terlena, kinerja harus tetap ditingkatkan meskipun diberikan kelonggaran soal absensi.
Salah satu ASN, Syarif menyambut baik kebijakan soal absensi ini, karena pada siang hari kata dia, bisa punya waktu lebih untuk beribadah dan istirahat makan siang, tidak terburu-buru harus mengejar absensi.
“Dengan absensi pagi dan sore, tidak perlu terburu-buru antara mau ibadah, serta makan siang. Terkadang makan siang terpaksa ditunda dulu usai jam 1 siang baru makan siang takut telat absensi, kalau telat dipotong TPP,” ujarnya.
Akibat menunda-nunda makan siang ini tambah Syarif akhirnya bisa berujung penyakit, asam lambung kumat dan lainnya.
Ia berharap, dengan absensi cukup dua kali ini, ASN bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan, lebih rileks dan bahagia sehingga diharapkan kinerja juga menjadi lebih baik.
Senada dengan Eci, PHL asal Sungailiat ini juga mengaku senang dengan pemberlakuan absensi dua kali, karena ia tidak harus terburu-buru dari Sungailiat untuk datang ke kantor, apalagi sebelumnya jembatan emas kerap tidak beroperasi sehingga ia harus putar jalan lebih jauh belum ditambah macet di perjalanan.
“Ya memang absen dua kali janji politik gubernur, kami yang jauh itu tentu senang, karena tidak terburu-buru pergi untuk mengejar absen, apel, khawatirnya ngebut diperjalanan bisa berujung kecelakaan, dengan absen dua kali, dan apel cukup satu kali kami bisa lebih leluasa mengatur waktu,” bebernya.
Tak hanya soal masuk kerja, Eci juga menilai dengan absen yang lebih longgar, pegawai juga bisa lebih bahagia dalam melaksanakan tugas bisa lebih fokus tanpa dikejar-kejar harus absen tepat waktu. (chu)