PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy menegaskan dalam menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025, diperlukan koordinasi yang semakin solid antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta seluruh mitra strategis guna memastikan ketersediaan pasokan pada rentang harga yang stabil dan memastikan kelancaran distribusi bahan pokok.
“Bank Indonesia akan terus mendukung program strategis pengendalian inflasi daerah, termasuk penguatan ketahanan pangan, digitalisasi sistem pembayaran dan optimalisasi kebijakan moneter untuk mencapai inflasi daerah sesuai dengan target nasional yakni 2,5±1%,” ujar Rommy pada High Level Meeting (HLM) TPID se-Bangka Belitung, belum lama ini.
”Sinergi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan dalam pengendalian harga maupun penguatan sumber-sumber ekonomi di daerah akan mendukung pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, TPID kabupaten/kota juga menyampaikan kondisi pasokan bahan pokok di masing-masing daerah pada periode menjelang Ramadhan berada dalam kondisi yang cukup dengan harga yang relatif stabil.
“Hal ini merupakan dampak dari berbagai upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh TPID Kabupaten/Kota a.l melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional dan distributor, menyelenggarakan kegiatan operasi pasar murah, memastikan kelancaran distribusi bahan pokok, serta memastikan ketersediaan pasokan BBM dan gas LPG 3 kg,” jelasnya.
Rommy menambahkan, seluruh TPID se-Bangka Belitung akan terus memperkuat empat pilar strategis pengendalian inflasi, yaitu menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan, memperlancar distribusi, serta meningkatkan komunikasi efektif.
Komitmen dalam pengendalian inflasi ini juga dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Bersama, yang menjadi dasar koordinasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan daerah.
“Dengan sinergi yang kuat, diharapkan inflasi dapat terkendali dan kesiapan mudik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat berjalan lancar dan optimal,” tuturnya.
Kegiatan HLM ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara TPID dengan mitra strategis dalam mengendalikan inflasi daerah khususnya komoditas bergejolak (volatile food) menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.
Dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asisten Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jajaran Forkopimda, perwakilan bupati dan wali kota, serta Pimpinan OPD, instansi vertikal dan Bulog.
Selain itu, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk memastikan kelancaran arus barang maupun penumpang pada saat periode Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Pj Gubernur Babel, Sugito mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di daerah, terlebih lagi komoditas pangan di Bangka Belitung sebagian besar masih tergantung dari luar wilayah.
“Pemprov Babel akan mengambil langkah-langkah terpadu untuk memastikan stabilitas harga, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran transportasi selama bulan Ramadhan dan Idulfitri,” tutupnya. (chu)