Pokdakan Pinang Raya Sukses Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar, Miliki 100 Kolam dan Panen Setiap Hari

SIMPANG KATIS, LASPELA – Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah ini memiliki potensi besar mendongkrak ekonomi warga setempat, antara lain melalui budidaya ikan air tawar.

Kelompok tersebut dilakukan secara pribadi maupun melalui kelompok perikanan (pokdakan). Berbagai jenis ikan air tawar dibudidayakan, mulai dari ikan nila, patin, lele, bawal, gurami dan ikan lainnya.

“Kita berdiri sudah hampir 16 tahun awalnya hanya 60 kolam ikan dibagi menjadi 2 kelompok, dan sekarang alhamdulillah kita memiliki 100 kolam dibagi 3 kelompok, dan lahan sendiri dapat bantuan dari Pemerintah Daerah,” kata Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pinang Raya di Desar Pinang Sebatang, Feriadi usai panen ikan tawar di Pokdakan Pinang Raya di Desa Pinang Sebatang panen ikan air tawar, Kamis (6/2/2025).

Dia menjelaskan, dengan memiliki sekitar 100 kolam budidaya, kelompoknya telah melakukan panen bergilir setiap minggu. Dengan penerapan teknologi digital farming, sehingga manajemen pakan dapat lebih efisien dan hasil panen lebih optimal.

Feriadi menyebutkan, dalam satu kolam, kelompoknya bisa menghasilkan 1,5 hingga 1,7 ton ikan. “Kami mengembangkan sistem panen bergilir sehingga setiap minggu ada produksi yang berkelanjutan, baik ikan patin, nila, maupun gurame,” ucapnya.

Diungkapkan Feriadi, selain bantuan dari Pemda pihaknya juga mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia terhadap budidaya ikan air tawar ini.

“Kami berharap terus meningkatkan subtitusi konsumsi masyarakat dari ikan air laut ke ikan air tawar. Dan mendongkrak ekonomi masyarakat disini,” ucapnya.

Feriadi mengungkapkan, satu kali panen ikan air tawar bisa menghasilkan 700 Kg hingga 1 ton ikan air tawar.

“Kita dulu kalau untuk panen rata-rata ikan nila per lima bulan sekali bisa 500-700 Kg, dan untuk Gurame rata-rata bisa 1 ton, patin bisa 2,5 ton. Tapi sekarang setiap minggu kita panen dengan kolam yang berbeda,” ungkapnya.

“Kalau pemasarannya juga alhamdulillah kita tidak terhambat, karena di seluruh Pulau Bangka sudah kita terpenuhi,” sambung Feriadi.

Namun, dirinya mengatakan yang menjadi kendala budidaya ikan air tawar selama ini memang pada pakannya, sebab harga pakan yang cukup tinggi.

“Alhamdulillah beberapa tahun lalu kita mendapatkan bantuan pengering pakan, jadi untuk pakan bisa mandiri dan dari kita sendiri sehingga biaya yang sebelumnya mahal dapat kita kurangi,” sebutnya

“Dan di tahun 2024 kita juga mendapatkan berupa mesin pengering pakan dan oven asap untuk mendukung hilirisasi produk perikanan, sehingga hasil panen dapat diolah lebih lanjut dan memiliki nilai tambah bagi para pembudidaya,” lanjut Feriadi.

Dia menambahkan, Pokdakan Pinang Raya merupakan kelompok yang mendapat dukungan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) dalam pengolahan pakan mandiri dan pembibitan.

“Kelompok ini telah mendapatkan Sertifikat Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB) dan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dari Kemenkomarves. Kita berharap kedepan lebih maju dan berkembang lagi dalam usaha budidaya ikan air tawar ini,” harapnya. (chu)