Anggaran Tak Memungkinkan, PPPK Paruh Waktu Tidak Terima TPP

Kepala BKPSDM Babel Susanti di Pangkalpinang, usai rapat di DPRD Babel, Jumat (10/01/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA– Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memastikan sebanyak 2996 honorer di lingkungan Pemprov Babel yang tidak lulus CPPPK dipastikan akan diusul menjadi Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu.

Hal ini disampaikan Kepala BKPSDM Babel Susanti saat menghadiri rapat bersama dengan DPRD Babel dalam upaya mencari solusi terbaik dalam menentukan nasib 2996 honorer yang tidak lulus CPPPK.

“Honorer Pemprov Babel yan tidak lolos CPPPK akan kita alihkan jadi PPPK paruh waktu yang merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah, dalam melakukan penataan seluruh honorer menjadi PPPK atau PNS 2025 ini,” ujar Kepala BKPSDM, Susanti.

Dia menjelaskan, kalau paruh waktu dan full, hampir sama urusannya karena tidak ada yang membedakan.

“Jadi pengurusan Nomor Induk Pegawai (NIP) segala macamnya itu, ngurusnya bersamaan dan semua kita urus karena itu menjadi hak mereka,” katanya.

Susanti menyampaikan, perbedaan antara PPPK paruh waktu dan PPPK full pada dasarnya sama, hanya tentang hak gaji sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Yang artinya mereka tidak akan menerima TPP, karena mengingat kondisi keuangan daerah saat ini dinilai tidak memungkinkan.

“Untuk itu kita (BKPSDM Babel) memastikan bahwa gaji PPPK parah waktu sama dengan PPPK full waktu,” jelasnya.

Ditambahkan Susanti, sebelumnya Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dengan dukungan DPRD Babel juga sudah membuka 500 formasi, untuk pengadaan PPPK full khusus untuk para honorer.

“Iya yang memilih PPPK kita didukung oleh DPRD Provinsi Bangka Belitung, waktu kita sosialisasi yang pertama kita mendapatkan 500 formasi untuk PPPK Full Time. Otomatis secara aturan mereka yang mengikuti tahap 1 maupun tahap 2, akan menjadi paruh waktu. Prosesnya sama, NIPnya sama, tinggal proses penggajian yang berbeda,” sebut Susanti.(chu)