TOBOALI, LASPELA – Baru berjalan beberapa pekan, aktivitas penambangan di Laut Toboali, perusahaan mitra PT Timah Tbk sudah menuai potensi konflik.
Ketegangan itu terjadi di perairan Bagger Payak Ubi Suka Damai, Toboali, Bangka Selatan.
Warga sekitar menolak Ponton Isap Produksi (PIP) milik CV Tujuh Bersaudara melakukan aktivitas tambang timah di daerah itu.
Perwakilan nelayan Bagger, Rob (43) mengatakan, warga sekitar menolak laut di dekat wilayah mereka digarap CV Tujuh Bersaudara.
Pasalnya, CV VBS mitra PT Timah sudah lebih dulu melakukan sosialisasi kepada warga nelayan sekitar dan mendapat restu dari warga setempat dan tiba-tiba diserobot oleh CV Tujuh Bersaudara yang notaben tidak melakukan sosialisasi apapun kepada masyarakat.
Ia menyebut, warga hanya menyetujui aktivitas tambang dilakukan oleh CV VBS. Menurutnya, CV VBS telah melakukan sosialisasi resmi sebelumnya dengan warga dan menandatangani kesepakatan kompensasi yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU).
“Kami hanya menyetujui CV VBS karena mereka datang baik-baik dan mau berkontribusi kepada masyarakat. Tapi tiba-tiba CV 7 Bersaudara masuk tanpa izin atau sosialisasi,” katanya, Rabu (18/12/2024).
Ia menyebut, CV TB tidak memiliki Rencana Kerja Penambangan (RKP) untuk beroperasi di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, warga menolak keras kehadiran perusahaan itu dan mendesak aktivitas penambangan yang dilakukan oleh CV TB untuk segera dihentikan.
“Kami hanya mengakui kesepakatan dengan CV Victoria. Kalau CV Tikuh Bersaudara mau bekerja di sini, mereka harus di bawah naungan CV Victoria,” tandasnya.
Senada juga dikatakan oleh seorang warga setempat. Ia mengungkapkan bahwa warga merasa ditipu terkait tanda tangan yang pernah diminta oleh oknum tertentu.
Warga pada saat itu mengira tanda tangan tersebut untuk mendukung aktivitas CV VBS, namun ternyata tanda tangan itu digunakan untuk mendukung operasional CV TB.
“Kami merasa ditipu. Tanda tangan kami dikira untuk CV VBS, tapi malah dipakai untuk CV Tujuh Bersaudara. Ini yang membuat kami marah,” tandasnya seraya mengatakan warga berharap penyelesaian aktivitas tambang segera dilakukan sehingga tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.
Terpisah, Wastam PT Timah, Febi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa aktivitas CV Tujuh Bersaudara di wilayah tersebut telah dihentikan.
Ia menegaskan bahwa wilayah tersebut merupakan blok kerja milik CV VBS.
“Aktivitas CV Tujuh Bersaudara yang bekerja di wilayah tersebut saat ini sudah kami setop. Hari ini, kami akan memanggil pengurus dari kedua CV untuk menyelesaikan masalah ini. Semua pihak harus bekerja sesuai blok yang telah ditentukan,” ucap Febi.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini sudah mengkonfirmasi pihak CV Tujuh Bersaudara, namun belum ada jawab konfirmasi. (pra)