Lewat Pelatihan, Disbudpar Bangka Barat Dorong Pengelola Usaha Kuliner Berinovasi

MENTOK, LASPELA — Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Pemkab Babar) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner di Destinasi Pariwisata Tahun 2024.

Pelatihan digelar selama empat pada 12-15 November 2024, bertempat di Yasmin Star Hotel Mentok. Pelatihan diikuti sebanyak 40 peserta berasal dari pengelola usaha kuliner yang tersebar di destinasi wisata di enam kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, dengan menghadirkan tiga narasumber, Ruslan Effendi, Meliaty dan Tria Qorina.

Hadir membuka pelatihan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Heru Warsito mewakili Pjs Bupati Bangka Barat. Dalam sambutannya, Heru Warsito menyampaikan bahwa Bangka Barat memiliki potensi kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang cukup kuat dan perlu dikembangkan secara profesional.

“Pemenuhan standar higienitas juga sangat penting dilaksanakan, baik standar secara nasional maupun internasional dalam rangka menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelasnya.

Ia berharap, kedepan setelah mengikuti pelatihan ini agar pengusaha kuliner di wilayah Bangka Barat dapat meningkatkan inovasi sehingga mampu memunculkan ide-ide baru yang pada akhirnya mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Kepala Disbudpar Bangka Barat Muhammad Ali sangat mengapresiasi para peserta yang sangat antusias dalam mengikuti pelatihan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan 2024.

Ia menambahkan, pelatihan ini dilakukan dalam rangka pengembangan SDM di Bidang Pariwisata berkualitas secara kontinyu.

“Keanekaragaman kuliner di Bangka Barat terutama kue sudah diakui oleh para wisatawan. Saya menyaksikan dan merasakan sendiri kue dari Bangka Barat enak-enak dan dibawa pulang wisatawan sebagai oleh-oleh,” kata Ali.

Saya berharap melalui pelatihan ini para peserta dapat mengetahui prinsip-prinsip dalam melakukan kreatifitas dan inovasi sajian kuliner serta memahami berbagai standar higienitas baik taraf nasional maupun internasional, #ayokebangkabelitung, #ayokebangkabarat, katanya.

Narasumber pelatihan kali ini menggandeng Instruktur Pariwisata, tenaga bidang kesehatan lingkungan serta praktisi kuliner. Materi terdiri dari ekosistem kuliner Indonesia, Inovasi dan Higienitas sajian kuliner, standar dan ketentuan higienitas kuliner di Indonesia dan dunia, kreativitas dan inovasi dalam penyajian kuliner, dan konsep pemasaran.(**/mja)