PANGKALPINANG, LASPELA — Peka terhadap kondisi, perubahan iklim juga turut menjadi perhatian Calon Gubernur (Cagub), Erzaldi Rosman. Dirinya bahkan sudah terpikirkan terjadinya krisis air ini.
Tak hanya dari pemerintah, menurut Gubernur periode 2017-2022 ini, dalam upaya tersebut dirinya akan menggandeng stakeholder. Sebab, sumber daya air merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Disamping itu, air juga memiliki fungsi penting dalam mencegah krisis pangan di setiap daerah dan juga di masa yang akan datang.
“Kita ketahui potensi air sangat besar sebagai sumber energi, begitu pula untuk sumber ketahanan pangan, dan juga sumber transformasi menuju kemajuan ekonomi,” kata Erzaldi, Rabu (9/10/2024).
Dirinya juga menerangkan, bahwa ada kebijakan nantinya akan difokuskan dalam mengantisipasi krisis air di Babel. Pertama, menjadikan upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs.
Kedua, mendorong pengelolaan air yang mengedepankan pemenuhan hak asasi manusia. Ketiga, memaksimalkan peran pengawasan parlemen dan partisipasi publik untuk menyelesaikan berbagai hambatan terhadap akses air
Keempat, meningkatkan inklusivitas perumusan kebijakan tentang air. Kelima, memastikan air menjadi bagian yang terintegrasi dengan strategi nasional adaptasi perubahan iklim. Keenam, mendorong pembiayaan yang inovatif untuk tata kelola air.
“Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat, sebagai langkah dalam mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Sustainable Development Goals (SDGs) mengamanatkan penyediaan air minum dan sanitasi. Hal dimaksud juga sesuai dengan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan kabupaten/kota tahun 2025-2045.
“Ketersediaan air minum dan sanitasi menjadi semakin penting karena 73 persen kejadian diare disebabkan oleh ketersediaan dan kualitas air minum, serta kelayakan sanitasi dan higienitas yang rendah,” tutur Erzaldi.
Walaupun sebenarnya, Sanitasi air di Babel telah mencapai 90% akses yang layak pada tahun 2019. Namun menurutnya, perlu dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan sanitasi air di Babel.
“Pertama, meningkatkan akses sanitasi air limbah domestik, meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih, melaksanakan program PAMSIMAS untuk pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi,” ucapnya.(ril/chu)