PANGKALPINANG, LASPELA – Lapak jualan di kawasan pedagang Telok Atok di Pintu Air Kota Pangkalpinang, ternyata dijual seharga Rp35 juta hingga Rp40 juta.
Hal ini tentunya mengejutkan pihak Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama menuturkan jika lahan-lahan tersebut merupakan aset Pemerintah Kota Pangkalpinang, tapi malah dijual dengan harga yang lumayan tinggi.
“Padahal itu lahan kita tapi mereka bayar sewa dan malah ada yang beli lapak dari mulai Rp35 juta hingga Rp40 juta. Pemerintah diam bukan berarti kita tidak perduli,” katanya, Senin (2/9/2024).
Namun ia mengatakan, Pemkot Pangkalpinang tetap memperbolehkan kepada pedagang yang sudah membayar sewa atau membayar lahan lapak tersebut untuk berjualan.
“Intinya tetap jakan, saya tidak akan melakukan penertiban yang saya lakukan ini adalah penataan. Intinya kemanusiaan, kami Pemerintah tidak mampu memberikan makan setiap hari kepada masyarakat, untuk itu kami bersyukur masyarakat dapat berjualan mencari nafkah sendiri,” katanya.
Dengan masyarakat mau berjualan, berusaha maka ini akan mengurangi permasalahan pengangguran, hanya saja pedagang harus memperhatikan permsalahan persampahan dan juga parkirnya.
“Sementara lahan yang dijual ini, kami tidak nuntut karena itu urusan 2 orang ini, yang jual maupun yang beli, lahan ini ya sudah eksisting sekarang,” ujarnya.
Kedepan pihaknya akan mensosialisasikan terkait lahan lapak tersebut, karena tidak mungkin lahan lapak yang telah dibeli dirobohkan, kecuali kalau memang sudah ada lahan lain untuk mereka berjualan.
“Mereka tetaplah disitu, bangunan mereka juga rapih dan seragam dan tidak kumuh,” katanya. (dnd)