SUNGAILIAT, LASPELA — Taman Bintang Samudera (TBS) yang berlokasi di Jalan Lintas Timur, Desa Rebo, Sungailiat, Bangka diresmikan sekaligus dilakukan pemberkatan, Kamis (25/1/2024).
Dimana dalam acara tersebut mengundang Uskup Agung Jakarta Monsignor Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmojo beserta para suster, romo, dan uskup se-Indonesia.
Ketua Yayasan TBS, Thomas Jusman mengatakan jika dirinya menginginkan adanya taman wisata religi berdaya tarik nasional dan internasional.
Sehingga, dalam pembangunan TBS tersebut mengusung konsep cinta terhadap sesama dan cinta terhadap alam sebagai wujud cinta terhadap Tuhan.
“Jadi landasan pembangunan TBS ada tiga unsur yakni alam atau lingkungan yang harus kita jaga. Kita tahu bahwa Bangka Belitung sebagai sumber penghasil timah terbesar, bahkan Indonesia menduduki ekspor timah dunia nomor satu yang produktivitasnya nomor dua setelah China, tapi kerusakan lingkungan begitu besar,” kata Thomas.
Namun demikian, kata Thomas, Bangka Belitung memiliki alam yang begitu indah, sehingga hal ini sejalan dengan ajaran Paus Fransiskus Ensiklik Laudato Si bahwa bumi adalah ibu Pertiwi yang harus dijaga dan memberikan kehidupan.
“Jadi, dosa terhadap lingkungan itu disebut dosa ekologis. Dan Taman Bunga Samudera hadir untuk itu,” ujarnya.
Unsur selanjutnya yakni unsur manusia atau sosial. Dimana Bangka Belitung merupakan masyarakat yang majemuk bisa menjadi miniatur Indonesia. Menurut Thomas, toleransi dan kerukunan beragama di Babel terjalin sangat baik, untuk itu harus tetap dilestarikan dan dijaga.
“Sehingga konsep pembangunan TBS ini 70 persennya adalah terbuka untuk publik, dan 30 persen untuk religi. Kita berharap kedua unsur tadi membuat spritualitas, sehingga siapapun yang hadir di TBS akan merasakan damai dan nyaman. Khusus bagi Katolik bisa menjadi tempat transformasi yang gelap jadi terang, yang kacau jadi teratur,” jelasnya. (mah)